Daftar Chip HP MediaTek 2023 dari Bawah hingga Teratas

KOMPAS.com - MediaTek adalah pabrikan System-on-Chip asal Taiwan yang produknya banyak digunakan di aneka gadget mobile dengan sistem operasi Android, dari yang berharga murah hingga perangkat flagship.

Selayaknya seri Snapdragon dari Qualcomm yang menjadi kompetitornya, chip MediaTek dikategorikan dalam kelas-kelas berbeda berdasarkan kinerja.

Calon pembeli pun perlu mencermati jenis chip MediaTek yang terdapat dalam gadget incaran supaya tidak salah pilih. Namun, skema penamaan chip MediaTek mungkin terlihat membingungkan.

Baca juga: MediaTek Bikin Chip Dimensity 3 Nm seperti iPhone 15

Apalagi, pabrikan tersebut belakangan diam-diam melakukan penamaan ulang alias rebranding chip lama dengan nama baru sehingga menimbulkan kebingungan lebih jauh.

Nah, agar lebih mudah membedakan chip mana yang sesuai kebutuhan, Anda bisa melihat daftar berisi urutan produk-produknya pada 2023 dalam tabel di bawah ini, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizchina.

Daftar chip MediaTek 2023

1. Chip entry level MediaTek

Di papan bawah ada produk-produk chip yang biasanya dipakai di ponsel entry level. Beberapa chip Dimensity 6000 dan 7000 hasil rebranding masuk ke dalam kategori yang daftarnya paling panjang ini.

Satu karakteristik chip entry level MediaTek adalah menggunakan konfigurasi CPU octa core dengan 2 performance core dan 6 efficiency core.

Skor AnTuTu yang dihasilkan chip dalam kategori entry level biasanya berada di kisaran 300.000-500.000 poin. Satu pengecualiannya adalah Dimensity 7200 yang dibuat dengan teknologi fabrikasi 4nm dan memiliki performance core ARM Cortex A715.

Baca juga: Review Pasar Chip Ponsel: MediaTek Kuasai 4G, Qualcomm 5G

Hal menarik lainnya adalah chip lawas yang dinamai ulang, yakni Dimensity 6080 (sebelumnya bernama Dimensity 810) masih bisa ditemukan di ponsel baru seperti Redmi Note 13. Padahal, chip yang sama sudah digunakan sejak Redmi Note 11 / Poco M4 Pro 5G keluaran 2021.

Selengkapnya, daftar chip entry level MediaTeksecara berurutan dari model terendah hingga tertinggi adalah sebagai berikut.

2. Chip kelas menengah

Berbeda dari kategori di bawahnya, produk-produk chip papan tengah MediaTek menggunakan konfigurasi CPU octa core dengan 4 performance core dan 4 efficiency core sehingga lebih bertenaga.

Ditambah pengolah grafis (GPU) yang juga lebih kencang, kinerja chip di kategori ini terbilang sudah mencukupi untuk lancar menjalankan aneka game mobile sekaligus aktivitas harian dengan berbagai aplikasi.

Chip papan tengah MediaTek dikenal menawarkan keseimbangan antara harga yang masih relatif terjangkau dan tenaga yang bisa diandalkan di perangkat-perangkat seperti OnePlus Nord 2T dan Xiaomi 11T.

3. Chip flagship

Kategori ini berisi produk-produk chip teratas dari MediaTek yang banyak dipakai di smartphone flagship, termasuk ponsel lipat seperti Oppo N3 Flip.

Meskipun biasanya mengusung konfigurasi octa core dengan 4 inti CPU performance dan 4 inci CPU efficiency seperti produk papan tengah, chip kelas atas MediaTek memiliki kelebihan berupa teknologi fabrikasi 5 nm dan 4 nm yang lebih canggih.

Baca juga: Hands-on Oppo Find N3 Flip, Lebih Cantik dan Mudah Dibuka-Tutup

Dengan menggunakan teknologi fabrikasi tersebut, kinerja produk-produk chip flagship MediaTek pun berada di papan atas, sementara konsumsi dayanya relatif rendah untuk performa yang ditawarkan.

Pengolah grafis yang digunakan juga termasuk paling tinggi, sehingga sanggup menjalankan game dengan efek visual maksimal yang tak mampu dijangkau chip papan bawah atau menengah

Ada sedikit catatan untuk chip flagship terbaru MediaTek, yakni Dimensity 9300 yang baru diperkenalkan bulan November 2023. Chip ini menggunakan konfigurasi octa core, namun kedelapan inti CPU di dalamnya merupakan jenis core performance.

Baca juga: MediaTek Dimensity 9300 Resmi, Chip Pesaing Kuat Snapdragon 8 Gen 3

Dimensity 9300 pun sekilas terlihat menjanjikan kinerja sangat tinggi, namun aspek konsumsi daya dan suhunya menjadi pertanyaan. Masih belum ada pengujian komprehensif mengenai chip tersebut untuk menilai aspek performa dan efisiensinya.