Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft PHK 1.900 Karyawan di Bisnis Game, Termasuk Activision Blizzard

Kompas.com - 28/01/2024, 19:05 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Microsoft melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan dari divisi dan anak perusahaannya yang fokus di bisnis game pekan ini.

Divisi yang terkena PHK alias layoff adalah Xbox Game Studios. Selain itu, Microsoft juga mem-PHK karyawan Activision Blizzard. Padahal, proses akuisisi Activision Blizzard baru saja rampung pada Oktober 2023 lalu. 

Microsoft juga memangkas karyawan dari sejumlah perusahaan game yang tergabung dalam grup ZeniMax Media.

Menurut memo internal dari CEO Microsoft Gaming Phil Spencer yang didapatkan media teknologi The Verge, ada sebanyak 1.900 karyawan yang kena PHK kali ini. Jumlah ini sekitar 8 persen dari total karyawan Microsoft yang mencapai 22.000 orang.

Belum diketahui divisi atau perusahaan mana yang terkena layoff paling banyak. Namun, salah satu studio yang membuat seri game peperangan populer Call of Duty, yaitu Beenox mengonfirmasi bahwa "sedikit" karyawan mereka terkena PHK.

Kabarnya, sejumlah karyawan yang terdampak layoff Microsoft di divisi game baru mengetahui tentang informasi PHK ini, dan mereka belum diberi tahu apakah mereka terkena PHK atau tidak.

Baca juga: Marketplace eBay PHK 1.000 Karyawan

Selain karyawan, Presiden Activision Blizzard, Mike Ybarra, sosok yang telah berkontribusi di Microsoft setelah kurang lebih 20 tahun, juga dikonfirmasi mundur dari jabatannnya.

Lalu, Microsoft juga memutuskan untuk membatalkan salah satu game bergenre survival yang sedang dikembangkan oleh Activision Blizzard. Tidak disebutkan apa judul game itu, namun game yang tak jadi dibuat ini kabarnya merupakan game yang dinanti pemain.

Belum diketahui mengapa Microsoft melakukan PHK terhadap sektiar 1.900 karyawan dari bisnis game ini.

Namun, hal ni tampaknya dilakukan sebagai upaya perusahaan rintisan Bill Gates tersebut untuk merestrukturisasi bisnis dan perusahaan game yang mereka naungi, supaya bisa berjalan lebih "sehat" di masa depan.

Microsoft diketahui menaungi banyak perusahaan game, di mana ada tiga grup besar yang kini mereka miliki, yaitu Xbox Game Studios (The Coalition, Mojang, Obisidian, dll), ZeniMax Media (Bethesda, Arkane, id Software, dll), dan Activision Blizzard (Treyarch, Infinity Ward, Toys for Bob, dll).

Tidak disebutkan grup perusahaan game mana yang mendapatkan porsi PHK terbesar dari total 1.900 karyawan tadi.

PHK di industri game

PHK Microsoft di bisnis game yang mencapai 1.900 karyawan ini tentunya menambah jumlah perusahaan game yang melakukan layoff.

Pada tahun lalu, setidaknya ada sekitar 10.000 karyawan di industri game yang terkena PHK.

Belasan ribu karyawan tersebut berasal dari beberapa perusahaan game kenamaan seperti Bungie (PlayStation Studios), Coalition (Xbox Game Studios), Epic Games, BioWare Edmonton (Electronic Arts), Twitch (Amazon), Riot Games, Unity, dan lain sebagainya.

Baca juga: 9.000 Karyawan Industri Video Game Di-PHK pada 2023

Kemudian pada awal tahun ini, sejumlah kabar di internet menyebut bahwa ada sekitar 5.000 pengembang (developer) game yang kehilangan pekerjaannya.

Di luar game, Microsoft juga sebenarnya pernah melakukan PHK dalam jumlah besar-besaran sekitar awal tahun 2023 lalu.

Kala itu, mereka menyebut pihaknya mem-PHK sekitar 10.000 karyawan, dan hal ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2023, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Minggu (28/1/2024).

Belum bisa dipastikan apaka gelombang PHK Microsoft ini akan terus berlanjut di masa depan atau tidak. Kita nantikan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com