Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Web Ini Jadi "Kuburan" Produk Lawas Microsoft

Kompas.com - 01/02/2024, 07:01 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Sekelompok penggemar Microsoft, yang dinakhodai pembuat website bernama Victor Frye, membuat sebuah halaman alias situs web yang didedikasikan untuk memampang produk-produk Microsoft yang sudah dipensiunkan.

Uniknya, laman website ini memiliki desain yang tampak seperti "kuburan" bagi produk-produk Microsoft yang sudah "mati". Bisa dibilang begitu karena situs web tersebut memang bernama "Microsoft Graveyard" atau bisa diterjemahkan sebagai "Kuburan Microsoft".

Logo dari website yang memiliki latar belakang (background) warna hitam tersebut menyerupai "batu nisan", dan ikon ini dipakai untuk aneka layanan atau produk yang sudah resmi dipensiunkan atau "dibunuh" Microsoft.

Beberapa di antaranya seperti Windows 95, MS-DOS, Encarta, zune, Windows XP, Mixer, Silver Light, Kinect, Soundscape, Wordpad, Surface Duo, Xbox Live Gold, dan masih banyak lagi.

Nah, sama seperti batu nisan yang ada di kuburan pada umumnya, situs web ini juga menampilkan nama dan deskripsi singkat produk atau layanan Microsoft, tahun lahir atau peluncuran pertama produk tersebut, hingga tahun di mana mereka dipensiunkan. 

Baca juga: Mau Pakai AI Microsoft Copilot di Komputer? Ini Syaratnya

Selain ikon batu nisan, situs web Microsoft Graveyard ini juga menampilkan ikon menyerupai "peti mati", dan ikon ini diberikan pada fitur-fitur atua layanan Microsoft yang akan dipensiunkan dalam beberapa bulan atau tahun ke depan.

Terinspirasi dari Killed by Google

Ilustrasi apa yang ada di dalam Microsoft Graveyard.Gizchina Ilustrasi apa yang ada di dalam Microsoft Graveyard.

Pembuat website ini, Frye mengatakan bahwa Microsoft Graveyard terinspirasi dari laman web "Killed by Google" yang sudah ada sejak beberapa waktu lalu.

Sama seperti Microsoft Graveyard, Killed by Google menampilkan sekitar 293 layanan, produk, atau proyek Google yang sudah atau akan dipensiunkan dalam beberapa waktu ke depan.

Nah, di Microsoft Graveyard sendiri, sudah ada sekitar 75 fitur, produk, atau layanan Microsoft yang tercantum di sana, dan kemungkinan akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Di daftar paling atas, Microsoft Graveyard menampilkan fitur Azure Blueprints yang rencananya bakal dipensiunkan Microsoft pada Juli 2026 mendatang. Fitur ini sederhananya berfungsi untuk mengelola berbagai operasi dan fitur, template, dan hal lainnya yang ada di layanan Azure.

Baca juga: Microsoft Mulai Pensiunkan Wordpad di OS Windows

Sementara di daftar paling bawah ada proyek "Bob" yang dihentikan Microsoft pada 1996 lalu, setelah dicanangkan kurang lebih setahun sebelumnya pada 1995 lalu. Proyek ini sejatinya merupakan rencana Microsof tuntuk membuat tampilan antarmuka alternatif dari sistem operasi Windows versi awal.

Penasaran dengan desain dan isi dari Microsoft Graveyard? Pengguna bisa mengakses laman web tersebut melalui tautan berikut ini.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizchina, Kamis (1/2/2024), Microsoft Graveyard bersifat terbuka alias open source. Artinya, pengguna bisa berkontribusi dalam daftar yang ada di laman web ini dengan cara mengunjungi laman Github di tautan berikut ini.

Perlu dicatat, situs web ini bukan resmi buatan Microsoft, melainkan buatan penggemar. Microsoft punya laman web resmi sendiri yang menampilkan daftar fitur yang sudah mereka pensiunkan. Laman tersebut bisa diakses di tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com