Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Bayar Rp 33 Triliun untuk PHK 12.000 Karyawan

Kompas.com - 01/02/2024, 14:04 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Raksasa teknologi Google dilaporkan menghabiskan 2,1 miliar dollar AS untuk membayar pesangon lebih dari 12.000 karyawan yang di-PHK sepanjang 2023. Jumlah tersebut setara dengan Rp 33,1 triliun.

Pada bulan pertama 2024 ini, Google kembali melakukan perampingan karyawan dengan merumahkan (layoff) lebih dari 1.000 pegawai. PHK ini pun membuat Google kembali menggelontorkan 700 juta dollar AS (sekitar Rp 11 triliun) untuk membayar uang pesangon lebih dari 1.000 karyawan yang di-PHK.

Alphabet, perusahaan induk Google, mengungkapkan angka tersebut bersamaan dengan rilis pendapatan kuartal keempatnya 2023 pada Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Google PHK Karyawan Lagi, Kali Ini dari Divisi Iklan

Bisnis search sampai iklan moncer

Meski mengeluarkan puluhan triliun untuk pesangon karyawan, Google berhasil menutup 2023 dengan pertumbuhan di sebagian besar lini bisnis inti perusahaan.

Secara keseluruhan Google membukukan pendapatan alias revenue 86 miliar dollar AS (kira-kira Rp 1.354,5 triliun) untuk kuartal keempat tahun 2023, meningkat 13 persen dari tahun ke tahun (year-on-year/YoY).

Ilustrasi Google di HP.Unsplash/Solen Feyissa Ilustrasi Google di HP.
Adapun bisnis yang berkontribusi paling besar adalah mesin pencarian Google Search, dengan pendapatan 48 miliar dollar AS atau setara Rp 756 triliun. Pendapatan Google Search tercatat tumbuh 13 persen dari kuartal IV-2022.

Segmen layanan dan perangkat berlangganan perusahaan menghasilkan 10,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 168,4 triliun). Menurut CEO Google Sundar Pichai, pendapatan positif tersebut berkat langganan YouTube Premium dan Musik, YouTube TV, dan Google One.

Bisnis inti Google berupa periklanan digital dan komputasi awan juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Secara khusus, pendapatan iklan YouTube adalah 9,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 145 triliun), meningkat 15 persen dari tahun lalu.

Perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, AS ini mengumpulkan revenue sebesar 9,19 miliar dollar AS (setara Rp 144,8 triliun) untuk bisnis Google Cloud. Pendapatan tersebut naik signifikan atau sekitar 25,6 persen dibandingkan kuarta keempat 2022.

Google saat ini merupakan penyedia cloud terbesar ketiga di dunia, tertinggal di belakang Microsoft Azure dan Amazon Web Services (AWS).

Baca juga: Susul Apple, Microsoft Jadi Perusahaan 3 Triliun Dollar AS

2024 eranya Gemini

Google akhirnya resmi meluncurkan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) terbarunya, bernama Gemini pada Rabu (6/12/2023). Gemini hadir dalam tiga tingkatan, yakni Gemini Ultra sebagai versi paling canggih, Gemini Pro sebagai versi menengah, dan Gemini Nano sebagai versi yang lebih efisien. Google Google akhirnya resmi meluncurkan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) terbarunya, bernama Gemini pada Rabu (6/12/2023). Gemini hadir dalam tiga tingkatan, yakni Gemini Ultra sebagai versi paling canggih, Gemini Pro sebagai versi menengah, dan Gemini Nano sebagai versi yang lebih efisien.
Pichai menyebut, performa bisnis Google yang positif di kuartal IV-2023 tersebut berkat investasi Google pada teknologi AI generatif.

Bos Google itu menyebut 2024 akan menjadi "era Gemini". Gemini merupakan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) terbaru yang diharapkan dapat berfungsi di semua produk inti Google.

Gemini diposisikan sebagai pesaing LLM GPT besutan OpenAI, perusahaan pembuat chatbot AI ChatGPT. Google mengeklaim, Gemini jauh lebih pintar dan lebih baik dibandingkan ChatGPT.

Baca juga: Makin Pintar, AI Google Bard Bisa Ceritakan Isi Video YouTube

Ada tiga model yang dihadirkan, yakni Gemini Ultra sebagai versi paling canggih, Gemini Pro sebagai versi menengah, dan Gemini Nano sebagai versi yang lebih efisien.

Untuk tahap pertama, Gemini Pro hadir di chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bikinan Google, Bard.

Sementara Gemini Nano hadir untuk ponsel Android Pixel 8 Pro lewat pembaruan OTA per Rabu. Gemini Nano kini mendukung fitur Summarize (meringkas) pada aplikasi perekam di Pixel 8 Pro.

Google mengatakan Gemini Nano juga akan mendukung fitur Smart Reply Android di Pixel 8 Pro, tetapi hanya jika Anda menggunakan keyboard Google, dan hanya di WhatsApp.

Perusahaan mengatakan Gemini akan hadir di lebih banyak aplikasi perpesanan dan bagian lain dari sistem operasi tahun ini. Google kini masih bersiap menghadirkan Gemini Ultra ke layanan Google, dimulai dari Google Search, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Google Rilis AI Gemini Ultra, Pro, dan Nano, Lebih Pintar dari ChatGPT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com