Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Pecah Rekor Tertinggi Baru, Tembus Rp 1.089 Miliar

Kompas.com - 09/03/2024, 08:12 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga aset kripto Bitcoin (cryptocurrency BTC) telah mencetak rekor baru. Harga Bitcoin mencapai 70.105 dollar AS (sekitar Rp 1.089 miliar) per keping koin untuk pertama kalinya pada Jumat (8/3/2024).

Sebelumnya, harga Bitcoin sempat menembus 65.000 dollar AS (sekitar Rp 1.024 miliar) per keping koin pada awal pekan ini, yang kemudian terus merangkak menjadi 68.434 dollar AS (sekitar Rp 1.078 miliar) per Selasa (5/3/2024).

Harga tersebut pun memuncak di 70.105 dollar AS meski tidak bertahan lama. Pantauan KompasTekno di situs pelacak harga aset kripto CoinMarketCap, Sabtu (9/3/2024) pagi, kini harga tersebut sedikit turun menjadi 68.319 dollar AS (setara Rp 1.061 miliar).

Meski tak bertahan lama, angka yang melampaui 70.000 dollar AS ini memiliki arti bahwa harga Bitcoin mengalahkan rekor puncak aset kripto itu pada 2021, tepatnya dengan nilai nyaris 69.000 dollar AS (sekitar Rp 1.087 miliar).

Baca juga: Penyebab Harga Bitcoin Terus Naik Pekan Ini

Menurut Forbes, ada dua faktor yang membuat harga Bitcoin naik drastis, yakni karena Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot dan peristiwa "halving day" yang akan berlangsung pada 19 April atau 20 April 2024 mendatang.

ETF Bitcoin spot

Pemerintah Amerika Serikat melalui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menyetujui Exchange-Traded Funds (ETF) berbasis Bitcoin pada Rabu (10/1/2024) waktu setempat. Ini pertama kalinya regulator AS memberikan restu pada ETF Bitcoin.

ETF Bitcoin spot merupakan kumpulan aset yang berfungsi seperti reksa dana. ETF biasa umumnya berisi portofolio saham, obligasi, atau komoditas. Sementara itu, ETF kripto yang disetujui AS ini berisi aset kripto, mulai dari Bitcoin, Ethereum, hingga altcoin lainnya.

ETF Bitcoin ini terdaftar dan diperdagangkan di bursa Nasdaq, NYSE, dan CBOE. Dengan begitu, investor dapat dengan mudah membeli dan menjualnya, termasuk melacak pergerakan harga.

Baca juga: Tren To the Moon Berlanjut, Harga Bitcoin Tembus Rp 1 Miliar

Secara umum, terdapat 11 instrumen ETF Bitcoin spot yang disetujui SEC dan resmi diperdagangkan sejak Januari lalu, yaitu:

  1. Bitwise (BITB)
  2. ARK Invest/21Shares (ARKB)
  3. Invesco Galaxy Bitcoin ETF (BTCO)
  4. iShares Bitcoin Trust (IBIT)
  5. VanEck Bitcoin Trust (HODL)
  6. Franklin Bitcoin ETF (EZBC)
  7. Fidelity Wise Origin Bitcoin Trust (FBTC)
  8. WisdomTree Bitcoin Trust (BTCW)
  9. Valkyrie Bitcoin Fund (BRRR)
  10. Hashdex Bitcoin Futures ETF (DEFI)
  11. Grayscale Bitcoin Trust (GBTC)

Menurut data Farside Investors, sembilan ETF Bitcoin spot baru telah mengumpulkan total 300.000 BTC. Ini berarti sembilan ETF spot sekarang memiliki 1,5 persen dari pasokan maksimum Bitcoin yang sebesar 21 juta keping BTC.

Adapun pemasukan senilai 17 miliar dollar AS (kira-kira Rp 266,5 triliun) sejak debut publiknya pada 11 Januari.

Arus masuk bersih ETF Bitcoin spot yang baru berusia 1 bulan lebih ini dilaporkan telah melampaui 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 94 triliun.

Halving day 2024

Bitcoin halving adalah peristiwa yang terjadi 4 tahun sekali. Sesuai dengan namanya, halving pasokan Bitcoin adalah peristiwa di mana imbalan untuk menambang blok baru di blockchain Bitcoin dipotong setengahnya.

Setelah halving day, hadiah BTC yang diberikan kepada penambang akan dikurangi dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per blok. Tujuan halving day antara lain untuk membatasi pasokan dan menekan inflasi BTC.

Mengacu riwayat sebelumnya, harga Bitcoin selalu mengalami kenaikan signifikan setelah halving day. Misalnya, Bitcoin mencapai harga 1.000 dollar AS setelah halving tahun 2012 dan mencapai 20.000 dollar AS setelah halving tahun 2016.

Baca juga: ChatGPT Prediksi Harga Bitcoin hingga 2050, Ini Hasilnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com