Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber Berhenti "Narik" di Taiwan

Kompas.com - 04/02/2017, 17:00 WIB
Deliusno

Penulis

Sumber TechCrunch

KOMPAS.com - Uber kembali menemui masalah. Layanan ride-sharing asal AS itu kini bermasalah dengan pemerintah Taiwan.

Buntut dari permasalahan tersebut, Uber bakal menghentikan untuk sementara layanan pemesanan mobilnya di negara tersebut. Dalam sebuah postingan di blog resminya, Uber menyatakan akan mulai berhenti untuk sementara dari 12 Februari mendatang.

Uber tidak menyebutkan kapan akan mulai kembali menawarkan layanan pemesanan mobil di empat kota Taiwan. Akan tetapi, perusahaan tersebut berharap bisa memulai diskusi kembali dengan pemerintah dan mendorong legalisasi layanannya.

Baca: Diprotes, CEO Uber Mundur dari Dewan Penasihat Ekonomi Trump

Selama ini, layanan Uber dipermasalahkan di Taiwan karena dinilai menggunakan sopir "tanpa lisensi" sebagai gawang layanannya. Tensi di antara keduanya, sebagaimana KompasTekno rangkum dari TechCrunch, Sabtu (4/2/2017), semakin memanas ketika pemerintah menaikkan denda, jika ada sopir Uber yang ketahuan "narik" di Taiwan.

Awalnya, denda tersebut sebesar 50.000 NT (Rp 21 juta) hingga 150.000 NT (Rp 64,8 juta). Karena masih membandel, pemerintah menaikkan denda menjadi 25 juta NT atau sekitar Rp 10,8 miliar.

Sebelum ini, Uber mengaku sudah menjalankan beberapa strategi agar bisa di Taiwan. Beberapa di antaranya, mengikuti aturan asuransi lokal, berusaha bekerja sama atau berkolaborasi dengan perusahaan taksi lokal, dan mengajukan aturan perihal ride-sharing.

Uber sendiri pertama kalinya hadir di Taiwan sekitar empat tahun lalu. Perusahaan mengklaim sudah menjalankan 15 juta perjalanan dan memiliki sekitar 10.000 sopir di Taiwan.

Baca: Uber Siapkan Dana bagi Sopir Imigran yang Tak Bisa Pulang ke AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com