Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Go-Jek Diduga Menjiplak Peta Grab di Singapura

Indikasinya adalah sejumlah titik penjemputan milik Grab yang muncul dalam peta di aplikasi Go-Jek Singapura.

Titik-titik penjemputan tersebut telah dibuat oleh Grab sebelum Go-Jek mulai merambah Singapura. Grab membuat titik penjemputan ini secara khusus berdasarkan feedback dari pengendara dan pengguna di Negeri Singa.

Khusus Grab, malah dicomot Go-Jek?

Menurut informasi yang dirangkum KompasTekno dari Mothership, Kamis (13/12/2018), di aplikasi Go-Jek versi Singapura tertera beberapa titik penjemputan yang sebenarnya merupakan pick-up points untuk taksi.

Padahal, Go-Jek di Singapura menyediakan ride sharing kendaraan pribadi atau biasa disebut sebagai private-hire vehicle (PHV) yang tak boleh melakukan penjemputan penumpang dari pick-up points taksi, menurut peraturan dari otoritas setempat.

Selain itu, ada beberapa pula titik penjemputan lain di aplikasi Go-Jek yang diketahui merupakan pick-up points khusus untuk klien korporasi Grab.

Salah satu titik tersebut berada di sekitar Singapore General Hospital yang menampilkan alamat "SDA Centre, Blk 5, Level 1".

Menurut pihak Grab, titik penjemputan ini memang dibuat khusus atas permintaan pihak rumah sakit untuk mempermudah penjemputan pasien.

Anehnya, titik penjemputan beralamat "SDA Centre, Blk 5, Level 1" yang sama juga muncul pada aplikasi milik Go-Jek.

Contoh lain adalah titik penjemputan untuk pintu belakang bangunan dari Bukit Batok Street 22 yang disebut Wisma Alam Maritim. Sama seperti sebelumnya, titik ini juga dibuat khusus untuk pelanggan Grab dan muncul pada peta milik Go-Jek.

Ada pula titik jemput bernama GrabLanes. GrabLanes adalah titik penjemputan yang dibuat khusus untuk mempromosikan brand Grab itu sendiri.

Titik ini ditempatkan pada lokasi yang ramai dan strategis guna mempermudah penjemputan penumpang seperti di Marina Bay Sands dan Singapore Zoo.

Hal identik lainnya yang ditemukan pada peta milik Go-Jek adalah kesalahan penamaan lokasi.

Misalnya, Grab salah menuliskan nama Lee Kong Chian School of Business dengan memakai akronim "LKC" diikuti "School of Business". Kesalahan yang sama juga ditemukan di aplikasi Go-Jek.

Tanggapan Go-Jek

Menanggapi kabar ini, Kristy Nelwan, VP Corporate Communication Go-Jek, mengatakan,  pihaknya menggunakan "data mentah" untuk menentukan lokasi penjemputan penumpang yang diperoleh dari berbagai sumber.

"Aplikasi Go-Jek menggunakan data mentah mengenai lokasi pick-up/drop-off yang diambil dari berbagai macam sumber termasuk penumpang dan pengemudi," ungkap Kristy kepada KompasTekno melalui pesan singkat.

"Kami lalu menggunakan algoritma dalam menganalisa dan mengembangkan data peta untuk terus mengembangkan user experience kami," lanjutnya.

Pihak Go-Jek tak memberikan penjelasan lebih rinci tentang bagaimana persisnya proses pembuatan peta untuk aplikasinya di wilayah Singapura.

Meski aplikasinya sudah bisa diunduh warga Negeri Singa sejak November lalu, layanan Go-Jek di Singapura sejauh ini masih berstatus beta alias dalam masa uji coba.

Tak semua pengunduh aplikasi bisa langsung menjajal layanan Go-Jek di Singapura, melainkan harus menunggu "waiting list" terlebih dahulu untuk menyeimbangkan permintaan dengan ketersediaan pengemudi.

Singapura merupakan markas rival berat Go-Jek, Grab. Keduanya akan bersaing memperebutkan “kue” ride sharing di negeri tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2018/12/13/17030007/go-jek-diduga-menjiplak-peta-grab-di-singapura

Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke