Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Perang Dagang, Pabrikan Chip Eksodus dari China

Pasalnya, kedua negara super-power tersebut saling menerapkan serangkaian tarif impor untuk produk-produk strategis, terasuk komponen semi-konduktor yang dipasang di produk elektronik.

Seperti diketahui, banyak komponen gadget diimpor dari China untuk kemudian dikirim ke AS. Hal inilah yang mengancam para investor dan meresponnya dengan upaya relokasi pabrik untuk menghindari kenaikan tarif impor.

Sejauh ini, beberapa pabrik asal Taiwan seperti Delta Electronics, Quanta Computer, dan Pegatron telah merencanakan relokasi pabrik kembali ke Taiwan. Namun, di negara asal perusahaan tersebut sedang mengalami kekurangan pasokan listrik dan ketersediaan tanah.

Terlebih, ketersediaan tenaga kerja mumpuni di sana juga menjadi masalah lain. Sebenarnya, mereka bisa saja merekrut pekerja asing untuk mengisi lini produksi. Namun hal itu sulit dilakukan karena sesuai aturan yang berlaku, proporsi pekerja lokal harus lebih banyak dibanding pekerja asing.

Para pabrikan mengaku kesulitan mencari pekerja dengan skill dan pengalaman yang memadai di Taiwan. Alhasil, banyak dari perusahaan tersebut memindahkan pabriknya ke Asia Tenggara yang memiliki sumber daya manusia yang lebih mumpuni serta biaya manufaktur yang murah.

Pegatron misalnya, pada akhir tahun lalu disebut akan berinvestasi di Indonesia. Hal ini dinyatakan oleh Direktur Industri Elektronika dan telematika Kemenperin, R. Janu Suryanto, dilansir dari Kontan.co.id.

"Tentu bagus buat investasi, selain itu sebelumnya Pegatron memang sudah menyatakan tertarik untuk ke Indonesia," ungkapnya.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga membenarkan bahwa PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) mendapat kontrak dari Pegatron Corporation.

"Pegatron akan melakukan kerja sama dengan Sat Nusa untuk merakit berbagai produk elektronik yang akan diekspor ke AS," kata Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan, dalam keterbukaan informasi yang disampaikan, Senin (3/12/2018).

Pabrikan asal Taiwan lain, Kinpo Electronics juga mengatakan telah berinvestasi di wilayah Asia Tenggara selama 30 tahun. Kinpo juga telah mengekspansi pabriknya di Thailand dan Filipina untuk memenuhi permintaan pelanggan, selama perang dagang AS-China berlangsung.

CEO Kinpo Electronics, Simon Shen menyebut di masing-masing negara memiliki untung dan ruginya sendiri-sendiri. Ia mengatakan para investor tidak bisa mengharapkan bantuan jenis apa yang mereka terima dari pemerintah lokal, apakah dalam pemotongan pajak, dukungan kebijakan, atau pembelian tanah.

Ada pula salah satu pemasok terbesar Apple, Foxconn yang diketahui akan menambah pabriknya di India. Pabrik baru tersebut akan memproduksi sejumlah lini iPhone high-end seperti lini iPhone X, XS, dan XS Max.

Investasi Foxconn di India tak berjalan mulus. Foxconn harus menghadapi polemik politik di sana, termasuk isu pajak dan perbedaan budaya, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Digitimes, Selasa (8/1/2019).

Permintaan klien tampaknya masih menjadi faktor utama para perusahaan untuk merelokasi atau membuat pabrik baru. Meski butuh waktu untuk pembangunan pabrik-pabrik itu hingga siap untuk mulai produksi.

https://tekno.kompas.com/read/2019/01/09/19020087/imbas-perang-dagang-pabrikan-chip-eksodus-dari-china

Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke