Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

XL Minta Pemerintah Berikan Insentif ke Operator untuk Blokir Ponsel BM

Dana tersebut dibebankan kepada masing-masing operator seluler dan jumlahnya terbilang cukup besar.

Investasi yang harus dikeluarkan oleh setiap operator seluler demi menyediakan alat EIR ini jumlahnya bisa berbeda-beda. Untuk XL Axiata, diperkirakan dana yang bakal dihabiskan mencapai 40 juta dollar AS.

Oleh karena itulah CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan pemerintah seharusnya memberi insentif kepada operator seluler untuk meringankan beban pengeluaran tersebut.

"Kalau kami siih berharap ada insentif, dalam bentuk yang lain itu lebih mungkin. Jadi setidaknya ada insentif dari pemerintah karena kami (operator) menanam investasi. Hal itu yang kami harapkan," kata Dian di sela acara uji coba 5G XL di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Karena tujuannya memang untuk kebaikan bersama, Dian mengatakan operator seluler pasti akan mematuhi aturan blokir ponsel BM apabila disahkan dan mulai diimplementasikan.

Namun, dia tetap menekankan bahwa sebaiknya ada timbal balik supaya investasi yang dikeluarkan operator tidak tertalu berat.

Insentif tersebut, lanjut Dian, bisa diberikan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah keringanan Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi. "Iya, itu (BHP) salah satu contohnya," kata Dian.

Selain itu, dia mengatakan pemerintah juga bisa memperlancar pemblokiran ponsel BM oleh operator dengan cara melakukan verisifikasi nomor IMEI terlebih dahulu. Barulah informasi IMEI tersebut diberikan ke operator untuk menerapkan pemblokiran.

"Jadi verifikasi dilakukan pemerintah, nanti kami dapat informasi dari sistem yang disediakan pemerintah itu tentang valid atau tidaknya IMEI tersebut, supaya jadi standar untuk semua operator," pungkas Dian.

https://tekno.kompas.com/read/2019/08/21/16400037/xl-minta-pemerintah-berikan-insentif-ke-operator-untuk-blokir-ponsel-bm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke