Kompetisi Free Fire FFWS 2021 Batal Digelar

KOMPAS.com - Ajang kompetisi e-sports skala dunia Free Fire World Series (FFWS) 2021 yang kedua untuk tahun ini resmi dibatalkan karena pandemi Covid-19 yang belum mereda.

Hal ini diumumkan pihak Garena melalui sejumlah akun resmi media sosial Free Fire, termasuk handle Instagram @ff.esports.id.

"Dengan berat hati kami mengumumkan bahwa FFWS 2021 terpaksa dibatalkan mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di seluruh dunia," tulis Garena.

"Kami telah mencoba mempertimbangkan seluruh opsi yang dapat dilaksanakan dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan seluruh tim dan pemain e-sports dari berbagai negara yang akan terlibat dalam FFWS, keputusan berat ini harus kami ambil," imbuh Garena.

Mereka juga tidak mengumbar di mana sebenarnya kompetisi tersebut awalnya akan digelar, namun Meksiko konon menjadi negara yang terpilih.

Di negara itu, kasus Covid-19 dilaporkan sedang meningkat seiring hadirnya varian delta dari virus tersebut, sehingga wajar saja apabila kompetisi e-sports ini batal digelar, jika Meksiko memang benar menjadi venue FFWS 2021 yang kedua.

Tahun lalu, Garena juga membatalkan turnamen FFWS 2020 karena alasan serupa. Namun, mereka menggantinya dengan ajang Free Fire Continental Series (FFCS) yang digelar sepenuhnya secara virtual.

Kompetisi tersebut merupakan turunan dari FFWS, di mana ada tiga wilayah besar yaitu EMEA (Eropa, Timur Tengah, dan Afrika), Amerika, dan Asia yang menggelar FFCS untuk mencari juara di masing-masing region.

Belum diketahui apakah FFWS 2021 akan turut diganti dengan FFCS atau tidak.

Namun, Garena mengatakan bahwa mereka memang berencana untuk menggelar event e-sports Free Fire di seluruh penjuru dunia, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Dotesports, Kamis (26/8/2021).

FWS diklaim sebagai turnamen game Free Fire terbesar di dunia dan biasanya memang digelar secara offline. Kompetisi ini juga biasanya digelar sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Untuk tahun ini, ajang FFWS 2021 pertama sukses digelar secara fisik di Singapura dengan mengikuti segala protokol kesehatan yang berlaku di sana.

Turnamen yang berhadiah 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 28,6 miliar) tersebut diikuti oleh 18 tim e-sports dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Tim e-sports asal Thailand, Phoenix Force berhasil memenangkan kejuaraan bergengsi tersebut dan membawa pulang hadiah senilai 500.000 dolar AS atau sekitar Rp 7,1 miliar.

Sementara dua perwakilan Indonesia, Evos Divine dan First Raiders Bravo, harus puas berada di posisi ke-8 dan ke-11. Masing-masing dari mereka mendapatkan hadiah senilai 80.000 dolar AS (sekitar Rp 1,1 miliar) dan 60.000 dolar AS (sekitar Rp 856 juta).