Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Oppo Usulkan Jaringan 6G yang Efisien untuk Banyak Perangkat

Belum lama ini, Oppo merilis buku putih alias white paper untuk jaringan 6G dengan tajuk "A Versatile 6G with Minimized Kernel: To build the mobile world" (6G Serbaguna dengan Kernel (program inti) yang Diperkecil: Untuk membangun dunia seluler).

Dalam buku putih tersebut, Oppo mengusulkan sistem yang “memodulasi” kemampuan 6G dan secara cerdas “menyambungkan” berbagai modul kemampuan sesuai dengan kebutuhan khusus dari setiap skenario yang diberikan.

Hal ini akan memungkinkan jaringan 6G menjadi lebih mudah beradaptasi dan efisien saat memberikan dukungan komunikasi mendasar untuk konvergensi banyak perangkat dan jaringan di masa depan.

Salah satunya visinya adalah menjadikan jaringan 6G sebagai teknologi yang berperan membangun metaverse.

Istilah metaverse merujuk pada sebuah dunia virtual baru tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi, atau hal-hal lain yang dilakukan di dunia fisik, namun dalam lingkungan virtual. Di metaverse, setiap orang bakal direpresentasikan dalam bentuk avatar 3D yang unik.

Berdasarkan visi ini, arah utama pengembangan teknologi 6G adalah integrasi teknologi AI yang lebih besar ke dalam jaringan komunikasi.

Salah satu skenario yang bisa diterapkan adalah AI dilatih untuk membantu orang mengelola dan mengendalikan segala macam hal. Dengan cara ini, 6G akan membantu memajukan Internet of Things dari serangkaian perangkat yang terhubung ke serangkaian perangkat terkonvergensi yang beroperasi sebagai bagian dari jaringan cerdas.

Berdasarkan visi ini, white paper Oppo soal 6G mengusulkan peran 6G sebagai salah satu yang memfasilitasi komunikasi antara dunia maya dan dunia nyata. Hal itu dapat mewujudkan interkoneksi dan konvergensi kedua dunia ini untuk membentuk dasar metaverse dan fondasi untuk ponsel yang benar-benar mobile.

Dalam buku putih, Oppo mengklaim bahwa sistem 6G serbaguna hadir dengan inti program (kernel) yang diminimalkan.

Desainnya terdiri dari rangkaian teknologi yang mencakup beragam disiplin ilmu seperti integrasi AI dan 6G, arsitektur keamanan, pembagian spektrum, broadband seluler dan protokol D2D (device-to-device), peningkatan latensi rendah (low latency) dan keandalan (realiability), integrasi komunikasi dan penginderaan, teknologi tanpa daya, dan banyak lagi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Times of India, Selasa (28/2/2023).

Namun, itu semua masih berupa visi. Sebab, saat ini, penelitian tentang teknologi 6G masih dalam tahap awal. Industri teknologi secara keseluruhan baru memulai eksplorasi teknologi masa depan ini.

Penelitian awal Oppo untuk jaringan 6G sudah dimulai pada tahun 2019. Oppo memulainya dengan penelitian tentang faktor bentuk perangkat baru dan persyaratan layanan baru.

White paper Oppo untukuntuk jaringan 6G dengan tajuk "A Versatile 6G with Minimized Kernel: To build the mobile world" bisa dibaca selengkapnya melalui tautan berikut ini.

https://tekno.kompas.com/read/2023/02/28/10300077/oppo-usulkan-jaringan-6g-yang-efisien-untuk-banyak-perangkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke