Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Review Samsung Galaxy A54 5G, HP Kelas Menengah Rasa Flagship

Lantas, bagaimana ulasannya setelah menggunakan ponsel Samsung Galaxy A54 5G seharga Rp 6,4 juta selama satu bulan? Ikuti pembahasannya berikut ini.

Untuk diketahui, KompasTekno sendiri berkesempatan menjajal Samsung Galaxy A54 5G (8 GB/256 GB) varian warna Awesome Lime versi ritel Indonesia. Berikut ini ulasannya.

Dari segi kemasan, Samsung Galaxy A54 5G masih datang dengan desain kotak penjualan yang sama seperti pendahulunya.

Misalnya, kemasan masih didominasi oleh warna putih. Di bagian depan kardus, terdapat foto produk yang memperlihatkan desain layar dan punggung Samsung A54 5G.

Ketika dibuka, isi kotak penjualan Samsung Galaxy A54 5G sangat minimalis. Isinya hanya terdiri atas satu unit ponsel, kabel USB C to USB C, SIM card ejector tool, panduan pengguna, serta kartu garansi.

Samsung tidak menyertakan aksesori adapter (kepala) charger di dalam kotak penjualan Galaxy A54 5G.

Karena tak lagi dibekali adapter bawaan, pengguna bisa menggunakan charger HP Samsung lamanya agar tetap bisa menikmati fitur pengisi cepat di Samsung Galaxy A54 5G.

Alternatif lainnya, pengguna bisa membeli adapter Super Fast Charger 25 watt seharga Rp 299.000 secara terpisah.

Video unboxing Galaxy A54 bisa dilihat lewat video TikTok berikut ini.

Samsung kini menyematkan tiga kamera "boba" yang disusun secara vertikal dan tanpa modul kamera pada bagian belakang Samsung Galaxy A54. Tiga lensa kamera boba itu di kelilingi dengan cincin berbahan metal.

Desain punggung tersebut membuat Samsung Galaxy A54 sangat mirip dengan Galaxy S23.

Tak hanya itu, Samsung juga untuk pertama kalinya menggunakan material kaca Gorilla Glass 5 untuk punggung Samsung A54 5G. Sehingga tampilan punggung ponsel ini memiliki finishing glossy (mengkilap) dan memiliki efek cermin.

Samsung Galaxy A54 5G memiliki dimensi 158,2 (panjang) x 76,7 (lebar) x 8,2 mm (ketebalan) dengan bobot 202 gram. Dengan dimensi ini, Samsung Galaxy A54 terasa nyaman dan compact ketika digenggam.

Ketika diusap, punggung ponsel ini terasa cukup licin. Sehingga untuk keamanan, tak ada salahnya membeli soft case atau hard case dengan uang sendiri.

Layar Samsung Galaxy A54 5G memiliki refresh rate 120 Hz sehingga ketika menggeser layar, menavigasi menu, berpindah antar-aplikasi terasa mulus dan lancar. Begitu juga saat menonton video atau film.

Kini, layar ponsel ini memiliki tingkat kecerahan (brightness) maksimum hingga 1.000 nits. Angka tersebut 25 persen lebih terang dari layar Galaxy A53. Tahun lalu, tingkat kecerahan layar Samsung A53 mentok di angka 800 nits.

Dengan angka brightness yang lebih tinggi, layar Samsung Galaxy A54 masih aman dioperasikan saat di bawah sinar matahari.

Di samping itu, karena sudah menggunakan panel Super AMOLED, layar Samsung Galaxy A54 sudah mendukung fitur biometrik berupa pemindai sidik jari di bawah layar (in-display fingerprint scanner). Fitur ini akan semakin memudahkan pengguna ketika membuka kunci layar.

Pasalnya, kamera 50 MP Samsung A54 kini dilengkapi sensor Sony IMX766 dengan ukuran sensor 1/5.6 inci dan tiap pikselnya berukuran 1 mikron.

Dengan spesifikasi ini, Samsung menyebut pengguna Samsung Galaxy A54 bisa memotret gambar yang jauh lebih tajam dan bagus lagi ketimbang Galaxy A53.

Kamera 50 MP Galaxy A54 5G kini juga memiliki OIS (Optical Image Stabilization) dengan sudut yang lebih besar, yaitu 1,5 derajat. Benefit OIS yang lebih besar ini adalah bisa menghasilkan foto dan video yang lebih stabil lagi. Kamera ini juga didukung all-pixel autofocus 100 persen untuk mendapatkan fokus yang lebih baik.

Kamera 50 MP itu ditemani oleh kamera ultrawide 12 MP (f/2.2) dan kamera makro 5 MP (f/2.4).

Samsung A54 5G juga mewarisi satu fitur fotografi yang ada di lini flagship Galaxy S Series, yaitu Nightography. Ini pertama kalinya fitur Nightography hadir di ponsel kelas menengah Samsung.

Ketika memotret dalam kondisi cahaya cukup, seperti di siang hari, kamera utama 50 MP pada mode normal mampu menangkap warna dan detail objek dengan jelas. Hasilnya pun terang dan jernih, seperti gambar di atas.

Saat di malam hari, kamera utama Samsung A54 5G dalam mode normal sebenarnya sudah bisa menghasilkan foto yang baik. Namun, pengguna bisa menggunakan fitur Nightography untuk membuat hasil foto di kondisi cahaya minim jauh lebih tajam, detail, dan terang, seperti gambar di bawah.

Ketika dijajal, fitur ini bisa menghasilkan foto yang terbilang baik, terutama ketika diperbesar hingga 4x. Saat menggunakan digital zoom 10x, hasil foto terlihat buram.

Selain kamera utama 50 MP, tiga kamera belakang Samsung A54 5G dibekali dua kamera belakang lain yang juga dapat digunakan untuk memotret foto sesuai dengan jenisnya.

Misalnya, pengguna bisa menggunakan kamera ultrawide 12 MP untuk memotret gambar dengan bidang pandang yang lebih luas. Hasil fotonya juga jernih dan tajam.

Meski kini tak dibekali kamera depth sensor, pengguna tetap bisa mendapatkan foto dengan efek bokeh menggunakan mode potrait di aplikasi kamera. Hasil fotonya pun bagus dan tajam.

KompasTekno juga menjajal perekaman resolusi 4K dengan frame rate 30 fps di Samsung A54.

Hasilnya, ponsel ini bisa menangkap obyek video dengan terang dan warna yang menyala (vibrant). Namun, ketika merekam sambil berjalan, hasil video masih terasa goyang.

Lantas bagaimana dengan hasil foto kamera selfie? Samsung Galaxy A54 dibekali kamera depan 32 MP. 

Hasil selfie dari kamera depan 32 MP Galaxy A54 5G terbilang bagus dan jernih ketika dalam kondisi cahaya cukup. Hasil foto juga memiliki warna yang vibrant seperti aslinya.

Dalam kondisi cahaya minim, hasil fotonya terbilang biasa saja, tak setajam dan seterang bila menggunakan kamera belakang dengan Nightography.

Pengguna bisa mengatur seberapa besar efek mempercantik wajah tersebut secara langsung melalui aplikasi kamera. Pengguna bisa mengatur seberapa besar efek mempercantik wajah tersebut secara langsung melalui aplikasi kamera.

Rangkaian hasil foto kamera depan dan kamera belakang Galaxy A54 dapat dilihat lewat galeri foto: "Memotret Musim Semi di Korea dengan Samsung Galaxy A54 5G".

Tahan debu dan air dengan rating IP67

Untuk perekaman video, kamera utama ponsel ini mendukung hingga resolusi UHD 4K (3.840 x 2.160 piksel) di 30 fps. Yang menarik, Samsung Galaxy A54 5G memiliki fitur fitur ketahanan air (water resistant) dan debu (dust resistant) bersertifikasi IP67.

Dengan sertifikasi tersebut, ponsel ini mampu bertahan di dalam air dengan kedalaman 1 meter selama 30 menit. Jadi, ponsel masih aman bila terkena rintik hujan, percikan air saat mandi, bahkan ketika berenang.

Namun perlu dicatat, setelah dimasukkan ke dalam air, ponsel tetap dapat digunakan seperti biasanya. Hanya saja, pengguna harus menunggu beberapa saat untuk bisa menggunakan port USB Type-C untuk mengisi daya ponsel.

Baterai tahan hingga 10 jam

Selama satu bulan ini, Samsung Galaxy A54 5G kami gunakan sebagai daily driver, atau perangkat untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

Mulai dari bermain media sosial, menonton Netflix, mengambil foto dan video, dan lainnya. Dengan skenario penggunaan normal, Samsung Galaxy A54 5G dapat menemani aktivitas harian kami dari pagi hingga sore hari.

Adapun rata-rata screen time penggunaan Galaxy A54 5G kami pada pada periode Minggu ke-20 adalah 8 jam 49 menit.

Ini menunjukkan waktu yang kami habisakan untuk menatap layar Galaxy A54 untuk membuka media sosial, menonton film, dan lainnya, bukan durasi waktu ketahanan baterai Galaxy A54.

Sebab, dalam penggunaan normal dan di dalam ruangan, kami biasanya cukup melakukan pengisian sebanyak satu kali untuk penggunaan seharian.

Kami biasanya baru akan mengisi daya ponsel di malam hari sebelum tidur.

Terkadang kami juga melakukan binge watching serial Netflix dan streaming lagu di YouTube Music. Dalam kondisi ini kami biasanya sudah harus mengecas daya ponsel di sore hari.

Untuk aspek dayanya, Samsung Galaxy A54 5G ditopang oleh baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan dukungan fast charging 25 watt.

Seperti dijelaskan di awal, ponsel ini tidak dibekali dengan adapter (kepala) charger 25 watt bawaan. KompasTekno juga tidak memiliki adapter charger 25 watt. Sebagai gantinya, kami menggunakan adapter charger 120 watt dari ponsel Xiaomi 11T Pro yang sudah kami miliki.

Sepengalaman KompasTekno, dengan adapter charger tersebut, daya Galaxy A54 5G dapat terisi dari 54 persen hingga penuh 100 persen dalam waktu sekitar 50 menit. Kecepatan ngecas ponsel bisa berbeda bila menggunakan adapter fast charging 25W dari Samsung.

Seberapa kencang chipset Galaxy A54 5G?

Untuk menunjang performa Galaxy A54 5G, Samsung menanamkan chipset Exynos 1380 (5nm). Chipset Exynos 1380 ini membawa peningkatan CPU (20 persen) dan GPU (26 persen) dibandingkan chipset Exynos 1280 di Galaxy A53.

Chipset Exynos 1380 itu dipadukan dengan dua opsi RAM/penyimpanan, yaitu 8/128 GB dan 8/256 GB.

Dengan chipset 5G dan memori yang besar, ponsel ini dapat bekerja dengan baik dan mulus selama satu bulan digunakan. Misalnya, kami bisa membuka banyak aplikasi sekaligus lalu dapat berpindah antar-aplikasi dengan cepat dan lancar.

Kami juga tidak pernah mengalami hambatan atau error lain yang mengharuskan ponsel untuk di-restart.

Pengujiannya mengandalkan sejumlah aplikasi benchmark smartphone populer, seperti Antutu 9, Geekbench 6, 3DMark, hingga PCMark.

Dalam pengujian PCMark, Samsung A54 5G mampu menghasilkan skor 17.559 poin untuk mode "Storage 2.0", serta 13.026 poin untuk mode "Work 3.0".

Kemudian untuk pengujian Geekbench 6, ponsel penerus Galaxy A53 ini berhasil mendapatkan skor 999 poin untuk pengujian CPU single-core, serta 2.773 poin untuk pengujian multi-core.

Sementara dalam pengujian AnTuTu 9, Samsung A54 yang kami jajal menghasilkan skor benchmark keseluruhan mencapai 515.632 poin. Adapun nilai benchmark tertinggi disumbang oleh kemampuan CPU dengan skor 153.865 poin.

Skor pengujian Samsung Galaxy A54 di atas lebih kencang dari hasil benchmark Galaxy A53 yang dirilis tahun 2021.

Berdasarkan pengujian Geekbench 5 yang dilakukan oleh outlet media 91mobiles, Galaxy A53 mendapatkan skor 737 poin untuk single-core dan 1.896 poin untuk pengujian multi-core.

Sedangkan dalam pengujian AnTuTu 9, Galaxy A53 hanya mendapatkan skor keseluruhan 379.516 poin.

Lantas, seberapa kuat kinerja smartphone dengan harga termurah Rp 6 juta ini dalam menjalankan game?

Sebelumnya, kami menyalakan fitur "Show refresh rate" untuk menunjukkan apakah game yang dimainkan sudah mendukung refresh rate 120 Hz atau belum. Demikian juga Game Booster yang aktif untuk memastikan performa maksimal.

Secara umum, Galaxy A54 bisa memainkan seluruh game yang disebutkan tadi dengan lancar tanpa panas yang berlebihan. 

Untuk PUBG Mobile, game tersebut belum mendukung layar refresh rate 120 Hz yang ada di Samsung A54 ini. Dari fitur "Show refresh rate", refresh rate mentok di angka 60 Hz selama bermain PUBG.

Pengaturan grafisnya sendiri mentok di kualitas "HD" dengan frame rate "High", seperti gambar di atas. Dengan setting tersebut, game ini bisa dimainkan dengan lancar.

Sementara untuk Call of Duty Mobile, ponsel ini hanya mampu menjalankan game bikinan Activision tersebut di kualitas grafis "High" dengan frame rate "Very High.

Dengan begitu, tampilan game akan semakin cantik, dan efek animasi yang ditampilkan game pun akan lebih memanjakan mata. Namun, refresh rate 120 Hz layar Galaxy A54 juga belum bisa dimanfaatkan oleh game tersebut.

Selama bermain, refresh rate layar juga mencapai 120 Hz. Dengan setting tersebut, kami bisa bermain Mobile Legends dengan sangat lancar.

Di Genshin Impact, sistem secara default menentukan pengaturan visual di kualitas grafis "Smooth/Low" dengan frame rate 30 FPS. Game ini bisa memanfaatkan refresh rate 120 Hz yang dibawa layar Samsung A54.

Kami masih bisa menaikkan kualitas grafis ke "Balanced/Medium" untuk pengalaman bermain yang lancar.

Sebenarnya ponsel ini juga masih kuat menjalankan game Genshin Impact dengan kualitas grafis "High".

Namun, hal itu bakal membuat perangkat cepat panas dan performa game akan menurun. Dalam mode "High", game bakal sedikit "patah-patah" alias stuttering.

Kami juga bermain game balap mobil Asphalt 9 di Galaxy A54. Ponsel ini mampu menjalankan game tersebut dengan lancardengan pengaturan grafis "High Quality".

Selama bermain Asphalt 9, refresh rate layar mentok di angka 120 Hz. Dengan pengaturan tersebut, kami bisa bermain dengan animasi dan efek balapan mobil yang mulus.

Ponsel ini juga mewarisi berbagai fitur dari ponsel kelas atas (flagship). Mulai dari kamera 50 MP dengan OIS dan Nightography, fitur ketahanan air dan debu dengan rating IP67, dukungan 5G, dan chipset terbaru Exynos Exynos 1380.

Kelebihan Samsung Galaxy A54 5G

  • Layar 120 Hz
  • Kamera utama 50 MP dengan OIS dan Nightography
  • Bisa langsung terhubung jaringan 5G di Indonesia
  • Bisa dibawa berenang
  • Main game lancar
  • Bodi mirip Galaxy S23

Kekurangan Samsung Galaxy A54 5G

https://tekno.kompas.com/read/2023/05/27/19080027/review-samsung-galaxy-a54-5g-hp-kelas-menengah-rasa-flagship

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke