LG Perkenalkan TV MicroLED 118 Inci, Harganya Rp 3 Miliar

Resolusinya pun tinggi, meskipun bukan yang teratas di angka 4K dengan pixel pitch 0,6 mm. Magnit turut dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengurangi noise serta menyesuaikan warna dan kontras berdasarkan kondisi ruangan.

LG Magnit menggunakan panel display berteknologi microLED, di mana tiap piksel di layar memiliki pencahayaan LED sendiri sehingga tingkat kecerahan dan kontrasnya tinggi.

Seperti OLED, pencahayaan per piksel di panel microLED bisa dimatikan sama sekali sehingga warna hitam tampak benar-benar gelap sambil meniadakan efek bleeding seperti di backlight LED konvensional yang hanya diposisikan di pinggiran layar.

"Masing-masing dari ke-delapan juta (dari resolusi 4K, 8 MP) piksel microLED adalah cahaya individual yang berukuran sebesar diameter rambut manusia," tulis LG dalam keterangan pers mengenai TV Magnit.

Perangkat ini kompatibel dengan standar HDR10 dan HDR10 Pro. Sistem operasinya adalah webOS yang biasa dipakai untuk smart TV LG, dijalankan oleh prosesor Alpha 9 yang juga bertanggung jawab untuk pengolahan AI.

Tentu saja, LG Magnit dibanderol selangit. Harganya 237.000 dollar AS atau lebih dari Rp 3,6 miliar. Lebih dari cukup untuk membeli rumah dua tingkat di pinggiran Jakarta.

Target pasarnya tentu saja mereka yang sanggup membeli rumah super mewah atau kantor, serta mungkin ingin memfungsikan TV layaknya bingkai foto atau lukisan saat sedang tidak ditonton.

"Dengan Art Gallery dan My Digital Picture Frame, pengguna bisa dengan mudah menampilkan karya seni digital atau kolase foto ke layar via aplikasi mobile LG," bunyi keterangan dari LG.

Meskipun LG Magnit sudah memiliki sepasang speaker 50 watt, pembelinya bisa menambahkan opsi speaker wireless high-fidelity Beolab 50 dari Bang & Olufsen yang harganya hampir 40.000 dollar AS atau lebih dari Rp 600 juta saat meluncur pada 2017.

TV Magnit kali ini adalah versi ukuran lebih kecil dibandingkan model sebelumnya yang memiliki diagonal layar 136 inci dan lebih mahal di angka 300.000 dollar AS (sekitar Rp 4,6 miliar), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechSpot, Selasa (12/9/2023).