8 Tips dari Google Agar Baterai Android Lebih Tahan Lama

Untungnya sebagian besar smartphone modern yang beredar sekarang memiliki fitur power saving yang bisa diaktifkan agar baterai bisa tahan lebih lama di saat kritis.

Di luar itu, Google mengatakan bahwa sebenarnya ada beberapa setting lain di smartphone Android yang bisa Anda atur untuk menghemat daya baterai. Berikut ini penjelasannya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizchina, Rabu (1/11/2023).

Sebaiknya durasi waktu sebelum mematikan layar secara otomatis diatur agar singkat saja untuk mengirit daya. Pengaturannya bisa Anda temukan di bagian "Display" di menu settings, biasanya bernama "Screen Timeout" atau "Sleep".

Selain mematikan layar, Anda juga bisa mengatur agar perangkat menampilkan fitur Always-on Display yang menampilkan aneka informasi seperti waktu dan notifikasi, tapi pemakaian dayanya masih jauh lebih hemat ketimbang layar menyala penuh.

Dengan menurunkan tingkat kecerahan layar, Anda juga akan mengurangi konsumsi daya baterai. Pengaturan brightness biasanya bisa langsung diakses dari menu pull-down Android, dengan cara menyapukan jari dari atas layar ke bawah. Bentuknya slider yang bisa digeser.

Satu catatannya, jika kecerahan diatur terlalu rendah, layar bisa sulit dilihat, terutama dalam kondisi terang atau di luar ruangan saat siang hari. Karena itu, ada kalanya tingkat kecerahan tinggi tidak dpat dihindari.

Saat sedang berada di kondisi low light, brightness akan diturunkan. Demikian juga sebaliknya, ketika sedang terang, maka kecerahan layar akan dinaikkan supaya lebih mudah dilihat.

Pengaturan opsi otomatis biasanya tersedia juga di menu pull down, bisa berupa ikon berbunyi "Auto brightness" atau huruf "A" di samping slider. Kalau tidak ada, Anda bisa menemukannya di opsi pengaturan Display di menu Settings perangkat.

Untuk lebih jauh menghemat pemakaian baterai, anda bisa mematikan vibrasi dan suara keyboard ini. Pengaturannya bisa ditemukan di menu keyboard yang biasanya terletak di bagian "Language and Input" di Settings.

Di sana, ada opsi "Manage Keyboards". Pilih keyboard virtual yang sedang Anda pakai, lalu masuk ke "Preferences" dan atur "Sound on keypress" serta "Haptic Feedback". Dalam contoh di samping, KompasTekno menggunakan Gboard. Menu keyboard lain mungkin berbeda.

Pengaturannya bisa ditemukan di menu "Apps" di Settings. Klik masing-masing aplikasi, lalu pilih opsi manajemen daya/ battery. Di sini ada pilihan untuk membolehkan aplikasi jalan di background, mematikannya setelah jangka waktu tertentu, atau diatur otomatis.

Perlu ditambahkan bahwa beberapa tipe aplikasi seperti pesan instan dan e-mail perlu terus berjalan di latar belakang agar bisa memperoleh pesan baru dengan cepat. Apabila dibatasi, maka penerimaan pesan akan terhambat.

Pemakaian daya kemudian akan diatur otomatis dengan cara membatasi background process dari aplikasi yang jarang dipakai sehingga menghemat baterai.

Tidak semua ponsel atau versi UI Android menyediakan akses mudah ke Adaptive Battery. Jika ada, biasanya opsi fitur ini diletakkan di pengaturan baterai di menu Settings.

Karena itu, untuk akun-akun yang jarang dipakai, Anda bisa menghapusnya agar tidak memboroskan daya. Caranya cukup dengan mencari opsi "Accounts" di menu Setting yang memuat semua akun online dengan status logged-in di perangkat.

Kemudian, klik tombol opsi atau nama akun yang bersangkutan sampai Anda menemukan pilihan "Remove" untuk menghapus akun tersebut. Setelah akun dihapus, Anda akan otomatis ikut keluar (log-out) dari layanan online tersebut.

Sebab, tiap piksel di layar hanya membutuhkan lebih sedikit daya untuk menampilkan warna gelap, ketimbang warna terang seperti putih. Layar OLED bahkan benar-benar mematikan tiap piksel yang menampilkan warna hitam sehingga penghematan dayanya lebih kentara.

Opsi Dark Mode atau Mode Gelap biasanya tersedia pengaturan Display di menu Settings. Untuk mengaktifkannya, Anda tinggal menyalakan toggle yang tersedia.