Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 ABG Dijual ke Bos Pijat

Kompas.com - 19/07/2008, 08:27 WIB

JAKARTA, SABTU - Sebanyak 200 wanita muda, sebagian masih di bawah umur, ditemukan polisi di tiga tempat hiburan malam di Tamansari, Jakarta Barat. Mereka jadi sapi perahan karena pendapatan mereka lebih kecil dari uang yang disetor ke si mucikari.

Dari 200 wanita muda itu, 22 orang tergolong masih di bawah umur atau belum 17 tahun. "Ada di antara mereka yang masih berusia 15 tahun," kata Kapolsektro Tamansari Kompol Imam Saputra, Kamis (17/7) malam. Dia menambahkan, para wanita muda tersebut merupakan korban perdagangan manusia.

Menurut Imam, para gadis tersebut berasal dari luar Jakarta seperti Cianjur, Sukabumi, Indramayu, Semarang, dan Yogyakarta. Mereka berangkat ke Jakarta melalui para perantara atau calo yang pekerjaannya menjaring tenaga kerja di daerah. "Agar mau bekerja di tempat ini (tempat hiburan malam—Red), mereka diiming-imingi upah besar," tuturnya.

Di Jakarta, para gadis itu dijerumuskan ke dunia malam. Malah, sebagian besar dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK). Mereka beroperasi di tempat prostitusi berkedok panti pijat maupun diskotek.

Imam menuturkan, Kecamatan Tamansari adalah salah satu kawasan yang menjadi pusat penampungan gadis-gadis korban perdagangan manusia. "Penggerebekan yang kami lakukan ini untuk mengeliminir praktik-praktik tersebut," ujarnya. Dia menambahkan penggerebekan tersebut dilakukan berdasarkan perintah langsung Kapolri dan Kapolda Metro Jaya.

Image Tiga tempat hiburan yang digerebek aparat Polsektro Tamansari pada Kamis itu adalah Diskotek Today Country di Kompleks Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari, Bar dan Panti Pijat Crystal di Kompleks Kota Indah, Pinangsia, serta Bar dan panti pijat Super di Jalan Labu, Manggabesar.

Polisi menangkap tiga mucikari di tiga tempat hiburan malam tersebut. Ketiganya adalah PND (32), DMS (37), dan RWS (35). Mereka diduga bertanggung jawab atas praktik-praktik prostitusi dan perdagangan manusia di ketiga tempat hiburan malam itu.

Menurut Imam, PND adalah mucikari di Diskotek Today Country. Pria asal Semarang, Jawa Tengah, itu kerap mendatangkan gadis-gadis asal Semarang dan Yogyakarta untuk dijadikan wanita pemijat di Today Country. PND juga menyediakan tempat penampungan bagi para wanita muda yang ia datangkan dari luar Jakarta.

Adapun DMS adalah pria mucikari yang mendatangkan gadis-gadis dari Indramayu, Jawa Barat, untuk dipekerjakan di Crystal. Sedangkan RWS adalah wanita mucikari yang kerap mendatangkan gadis-gadis asal Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat, untuk dipekerjakan di panti pijat Super.

Menurut Imam, di tempat-tempat hiburan malam tersebut para wanita muda itu dipekerjakan sebagai pemuas nafsu pria hidung belang. Mereka juga terus diawasi si mucikari sehingga tak punya kesempatan untuk membebaskan diri. Ironisnya, mereka justru mendapat bagian terkecil dalam hal pendapatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com