Menurut pihak Apple, seperti dikutip dari The Verge, Rabu (30/10/2013), akibat dari cacat produksi ini, performa baterai dari beberapa perangkat yang ada di pasaran sangatlah buruk. Baterai di perangkat-perangkat tersebut lebih cepat habis daripada yang seharusnya.
"Baru-baru ini, kami menemukan sebuah masalah produksi yang berdampak terhadap iPhone 5S dalam jumlah yang sangat terbatas. Masalah tersebut dapat membuat baterai perangkat lebih lama di-charge atau menghasilkan penurunan umur baterai," kata juru bicara Apple, Teresa Brewer.
Apple pun memutuskan untuk menghubungi langsung konsumen yang sudah terlanjur membeli iPhone 5S bermasalah. Apple berjanji untuk segera mengganti produk yang bermasalah ini.
"Kami sedang menghubungi konsumen yang membeli ponsel bermasalah tersebut dan akan menyediakan ponsel penggantinya," tutur Brewer.
Apple sendiri menolak untuk memberikan perinciannya mengenai jumlah iPhone 5S yang mengalami cacat produksi tersebut. Namun, kalimat "jumlah yang sangat terbatas" dalam pernyataan Brewer bisa mengindikasikan, iPhone 5S yang mengalami masalah ini tidaklah terlalu banyak.
iPhone 5S sendiri dapat terbilang cukup sukses di pasaran. Bersama dengan iPhone 5C, iPhone 5S berhasil memecahkan rekor penjualan dibandingkan iPhone generasi sebelumnya.
Apple menyatakan penjualan kedua ponsel itu mencapai 9 juta unit dalam 1 minggu penjualannya di sejumlah negara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.