Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara NSA Menyadap 50.000 Jaringan Komputer

Kompas.com - 25/11/2013, 12:19 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber NRC
KOMPAS.com — Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau National Security Agency (NSA) telah menginfeksi lebih dari 50.000 jaringan komputer di seluruh dunia dengan program berbahaya, semacam virus, yang dirancang untuk mencuri informasi penting.

Kabar ini tersiar melalui dokumen terbaru yang diungkap Edward Snowden, mantan karyawan NSA.

Dokumen yang dibuat pada 2012 itu menjelaskan bagaimana NSA mengumpulkan informasi di seluruh dunia. Dalam operasinya, NSA menggunakan Computer Network Exploitation (CNE) untuk menyebar dan memasang program berbahaya ke 50.000 jaringan komputer.

Dalam jaringan operator telekomunikasi Belgia yang bernama Belgacom, ditemukan program berbahaya pada September 2013. Program berbahaya itu disusupi oleh dinas intelijen Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ).

Menurut laporan media NRC asal Belanda, berdasarkan dokumen Snowden, GCHQ selama beberapa tahun terakhir telah menyadap lalu lintas telepon dan data pelanggan Belgacom.

Penyebaran program berbahaya oleh NSA dilakukan oleh departemen khusus yang disebut Tailored Access Operations (TAO). Menurut sumber publik, TAO mempekerjakan lebih dari seribu peretas.

Baru-baru ini, The Washington Post juga menerbitkan artikel tentang operasi siber NSA-TAO. Ternyata, NSA melakukan operasi sibernya sejak 1998.

Operasi NSA-TSO juga dilancarkan ke negara tetangga AS, seperti Venezuela dan Brasil. Program berbahaya yang terpasang di jaringan komputer negara itu bisa tetap aktif bertahun-tahun tanpa terdeteksi. Ia dapat dihidupkan, dimatikan, dan dikendalikan dari jarak jauh.

Media NRC asal Belanda coba meminta klarifikasi dari NSA. Namun, NSA menolak berkomentar. Seorang juru bicara Pemerintah AS menyatakan bahwa setiap pengungkapan materi rahasia dapat membahayakan keamanan nasional AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber NRC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com