Kabel laut memang menjadi tulang punggung jaringan komunikasi dunia saat ini. Dari peristiwa putusnya kabel Indonesia - Singapura tersebut, mungkin kita jadi bertanya-tanya, seperti apakah jaringan kabel bawah laut dunia itu?
Peta yang dirilis oleh Telegeography mungkin bisa menjawab rasa penasaran Anda. Telegeography melakukan pemetaan jaringan kabel laut yang menjadi tulang punggung Internet di dunia sejak lama.
Untuk versi terbaru tahun 2014, terdapat 285 sistem kabel aktif atau mulai digunakan pada tahun 2015 mendatang. Kabel-kabel optik ini membentang di dasar samudera dan menghubungkan benua-benua.
Dari 285 jalur kabel dunia tersebut, 263 di antaranya saat ini sudah digunakan, sementara 22 lainnya sedang dalam tahap pengerjaan. Sebelumnya di tahun 2013, peta yang dirilis Telegeography hanya menampilkan 244 jalur kabel. Sementara di tahun 2012 hanya 150 jalur.
Namun, dikutip dari GigaOm (29/1/2014), peta kabel Internet dunia yang dirilis tahun ini tidak menyertakan informasi berapa banyak kapasitas sistem kabel yang digunakan. Akan tetapi, Telegeography memberikan informasi kerusakan kabel selama satu tahun ke belakang.
Satu kabel yang belum dipetakan oleh Telegeography adalah kabel Asia Africa Europe-1 (AAE-1), kemungkinan karena baru akan dioperasikan pada 2016 nanti. Kabel ini akan membentang dari Asia Tenggara - Afrika - Eropa melalui Timur Tengah.
Untuk melihat seperti apa jalur kabel Internet dunia, kunjungi peta interaktifnya melalui tautan berikut ini (http://submarine-cable-map-2014.telegeography.com/).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.