Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa di Balik Lenyapnya Flappy Bird?

Kompas.com - 10/02/2014, 07:28 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Tanpa tingkatan level, grafis "wah", cerita, mekanisme achievement, ataupun dukungan promosi berdana besar, Flappy Bird menggelontorkan Rp 600 juta ke kantong pembuatnya. Kesuksesan tersebut mengejutkan semua orang, bahkan Dong Nguyen sendiri.

Tetapi apakah formula gameplay Flappy Bird yang adiktif dan menjadi kunci popularitasnya adalah benar ciptaan Nguyen? Boleh jadi memang demikian, tapi ada pula kemungkinan sebaliknya. Flappy Bird bukan game pertama yang mengetengahkan seekor burung terbang melintasi halang rintang.

Dulu, pernah muncul game mobile berjudul Piou Piou yang dirilis pada 2011. Kecuali gaya tampilan grafis, Flappy bird pada dasarnya mengusung konsep yang serupa dengan game ini. Pembuatnya pun merasa curiga dan mengunggah sebuah tweet berisi perbandingan kedua game, seperti bisa dilihat di atas.

Lalu, apakah Nguyen mengambil inspirasi untuk Flappy Bird dari Super Mario Bros dan Piou Piou? Dia mengatakan bahwa masalah hukum bukanlah penyebab ditariknya Flappy Bird dari peredaran.

Ketika ditanya soal dugaan pelanggaran hak cipta lewat Twitter, Nguyen memberi jawaban yang mengundang rasa penasaran. "Ah, saya tak mencuri sesuatu apa pun secara langsung. Melakukan itu adalah sebuah seni tersendiri," ujarnya singkat.

Strategi

Hingga beberapa jam sebelum penarikannya, Flappy Bird masih bercokol di posisi teratas tangga unduhan terbanyak toko aplikasi iTunes App Store dan Google Play. Game ini sudah diunduh lebih dari 50 juta kali.

Kalau bukan karena menghindari jerat hukum, lalu apa yang menjadi motivasi Nguyen mencabut game Flappy Bird di tengah-tengah kejayaannya?

Pengumuman Nguyen mengundang reaksi di internet, banyak di antaranya mengungkapkan kebingungan. "Bayangkan (Mark) Zuckerberg meninggalkan Facebook hanya karena membuat hidupnya sulit," bunyi tweet seorang pengguna Twitter yang dikutip USA Today.

Bloger Robert Scoble berspekulasi keputusan tersebut tak lain merupakan strategi marketing yang coba diterapkan oleh Nguyen. Dengan penghasilan ratusan juta rupiah per hari dari iklan, dalam waktu hanya satu minggu, developer asal Vietnam itu disebut Scoble sudah mengumpulkan cukup uang untuk hidup selama beberapa tahun tanpa bekerja.

Nah, dengan mengumumkan rencana menyetop Flappy Bird, Nguyen bisa mendorong angka download game tersebut lebih jauh lagi. Ini karena pengguna yang belum memainkan (atau ingin meng-install ulang) Flappy Bird akan buru-buru mengunduhnya sebelum lenyap.

Pengumuman itu juga berpotensi menghasilkan efek tersendiri untuk game berikutnya dari Nguyen. "Kehebohan yang ditimbulkan… akan sangat luar biasa… semua orang akan membeli game (selanjutnya) itu, karena takut dia (Nguyen) akan menghapusnya juga, sehingga membuat dia lebih kaya raya," tulis Scoble.

Di luar dugaan-dugaan tersebut, tentu, tetap ada kemungkinan bahwa Nguyen hanya merasa tak nyaman dengan ketenaran yang tiba-tiba dijatuhkan di atas kepalanya oleh Flappy Bird.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com