Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Gambaran Facebook pada Masa Depan

Kompas.com - 02/05/2014, 16:00 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber Wired

KOMPAS.com — Di tengah kerisauan akan menurunnya minat pengguna Facebook, CEO Mark Zuckerberg mengutarakan optimismenya akan jejaring sosialnya tersebut. Menurut Mark, Facebook harus mulai bertransisi menuju masa depan dunia komputasi yang baru dengan membuat sejumlah inovasi.

Berbicara di ajang tahunan F8 (Eff Eight) yang digelar di San Francisco, AS, Selasa (30/4/2014), Zuckerberg menggarisbawahi bahwa masa depan Facebook akan berputar pada pesan instan, wearable device, dan virtual reality (VR).

Rencana ke depan Facebook tersebut sebenarnya sudah tercermin dari sejumlah akuisisi yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun 2013 lalu, seperti layanan pesan instan WhatsApp, aplikasi fitnes Moves, serta perusahaan virtual reality VR Oculus.

Dari beberapa akuisisi tersebut, Facebook berencana untuk membuat aplikasi-aplikasi yang terpisah, bukan menjadi bagian terintegrasi dalam Facebook seperti Facebook Messenger, WhatsApp, dan Moves misalnya.

"Selama ini, aplikasi-aplikasi tersebut terintegrasi dengan cara yang berbeda. Namun kini, kami akan fokus untuk membuatnya lebih menarik di bidangnya masing-masing," aku Zuckerberg.

Langkah tersebut diakui CEO Facebook sesuai dengan strategi platform yang dibuat selama ini. "Kami percaya bahwa ada banyak cara untuk berbagi konten,"ujarnya.

Semua aplikasi-aplikasi yang disiapkan Facebook juga diakui tidak bisa dikembangkan sendiri. Mereka juga membutuhkan peran developer.

Karena itu, di ajang F8 tahun ini, fokus Facebook lebih ditujukan kepada para pengembang aplikasinya, bagaimana cara mereka memberikan tool yang berguna bagi developer alih-alih meluncurkan produk bagi konsumen.

"Bersama dengan developer dan komunitas, kami ingin mengulas berbagai produk yang telah kami luncurkan agar bisa membantu mereka membuat, mengembangkan, dan menghasilkan uang dari aplikasi yang mereka buat untuk Facebook," terang Zuckerberg, seperti dikutip dari Wired.

"Kami akan membuat aplikasi yang paling penting walau di luar itu akan tetap ada banyak aplikasi lain yang dibuat developer kami," terang Zuckerberg.

Ia mencontohkan, banyak sekali kemungkinan aplikasi yang bisa dikembangkan para developer Facebook, seperti aplikasi yang membutuhkan login Facebook, untuk membaginya ke jejaring sosial, push notification, instalasi aplikasi melalui Facebook, serta tools monetizing dari Facebook untuk mendapatkan keuntungan.

"Komunitas ini akan berkembang menjadi hebat, mengingat jumlah pengguna yang bisa membagi konten apa pun yang mereka inginkan, dengan siapa saja," terang Zuckerberg.

Jejaring sosial sebagai sumber pengetahuan

Salah satu dari tiga misi Facebook yang pernah dilontarkan oleh Zuckerberg adalah memahami dunia, selain menghubungkan semua orang dan membangun knowledge economy (pengetahuan/teknologi untuk mendapatkan suatu dampak ekonomi).

Dalam upayanya untuk lebih memahami apa yang terjadi di dunia ini, Facebook berupaya untuk membuat jejaring sosialnya sebagai sumber informasi yang dibutuhkan para penggunanya.

"Selama ini orang hanya menganggap jejaring sosial sebagai alat komunikasi, bukan sebagai alat pengetahuan," ujar Zuckerberg. Menurutnya, semua pengetahuan yang mungkin dibutuhkan pengguna, ada di dinding Facebook. "Kemungkinan apa yang mereka cari pun ada dalam struktur basis data kami," imbuhnya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com