Menurut pengamatan perusahaan keamanan jaringan, Vaksincom, malware ini terlihat sudah beredar di situs media sosial tersebut sejak 3 Desember 2014 lalu.
Hingga saat ini, Vaksincom menduga sudah ada lebih dari 2.000 akun pengguna yang terinfeksi program jahat tersebut.
Salah satu kunci keberhasilan dari malware ini, menurut Alfons Tanujaya, analis Vaksincom, adalah kecerdikannya menghindari penggunaan app Facebook sehingga tim keamanan tidak berdaya melakukan tindakan penghapusan malware.
Si penjahat cyber ini, menurut pengamatan Alfons, menggunakan sebuah teknik yang memanfaatkan ekstensi di Google Chrome.
Malware yang menyamar jadi ekstensi tersebut akan membuat akun Facebook korbannya melakukan auto-posting malware "gadis mabuk" di wall Facebook.
Jika terlanjur jadi korban, Vaksincom menyarankan untuk melakukan langkah-langkah ini:
1. Buka peramban Google Chrome.
2. Akses Chrome Extension dengan mengetik: chrome://extensions.
3. Cari ekstensi dengan nama "Atas Berita" atau ekstensi lain yang dianggap mencurigakan.
4. Klik gambar tempat sampah di sebelah kanan dan klik tombol Hapus pada kotak "Konfirmasi Penghapusan".
5. Restart Google Chrome.
Setelah menjalankan langkah-langkah di atas, Vaksincom menyarankan bagi para korban untuk segera mengganti password akun Facebook.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.