Jika dirata-rata satu video ditonton dalam satu hari, maka dalam satu tahun, pengguna smartphone "libur" menonton video porno hanya selama 17 hari.
Hal tersebut diungkap dari hasil riset yang dilakukan oleh firma Juniper Research dengan judul Digital Adult Content: Market Trends, Forecasts & Revenue Opportunities 2015-2020, yang dirilis pada Selasa (30/6/2015).
Amerika Serikat menjadi negara dengan pertumbuhan jumlah video porno yang ditonton hingga nyaris 55 persen pada tahun 2020 nanti. Negara-negara di Eropa bagian barat menjadi negara kedua terbesar yang mengkonsumsi video porno.
Juniper juga menulis penyebaran video porno di negara-negara berkembang juga akan terus meningkat, hal ini dipengaruhi oleh bertambahnya akses internet 4G dan WiFi. Selain itu, perangkat smartphone dan tablet yang kian banyak diadopsi juga berpengaruh.
Yang menarik, Juniper memprediksi konten dewasa yang didistribusikan melalui teknologi AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) akan banyak diburu hingga tahun 2020 mendatang, walau baru segmen kecil saja yang bisa menikmatinya.
Laporan lengkap Juniper Research mengenai persebaran konten dewasa digital bisa diunduh di situs web Juniper atau melalui tautan berikut ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.