Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mencegah Pesawat Tabrakan di Udara?

Kompas.com - 12/02/2016, 19:52 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Teknologi anti-tabrakan

Selain dijaga dari sisi regulasi, teknologi yang diintegrasikan di pesawat-pesawat saat ini juga membantu mendeteksi lalu-lintas pesawat yang ada di sekitarnya. Teknologi itu diberi nama Traffic Collision Avoiding System (TCAS).

TCAS bekerja dengan memancarkan sinyal radio dengan jarak tertentu. Jika sinyal itu bersinggungan dengan sinyal yang berasal dari pesawat lain, maka akan muncul peringatan di kokpit masing-masing pesawat.

Peringatan ini dibagi lagi menjadi dua tahap, yaitu TA (traffic advisory) dan RA (resolution advisory). Peringatan TA akan muncul jika jarak antar pesawat mencapai 3,3 mil laut, atau sekitar 6 kilometer, dan beda ketinggian 850 kaki atau sekitar 250 meter, ke atas dan bawah.

ist Tampilan informasi traffic pesawat lain di layar MFD (multi-function display) di kokpit.
Komputer TCAS akan berbunyi "traffic traffic.." untuk memperingatkan bahwa ada pesawat lain di sekitarnya. Layar di kokpit juga akan menunjukan posisi pesawat yang dimaksud berikut informasi ketinggiannya.

Di posisi seperti itu, kedua pesawat masih memiliki waktu sekitar 40 detik untuk bereaksi (jika posisi saling berhadap-hadapan, namun tidak semua kasus selalu berhadapan). Namun di tahap TA ini, menurut ICAO, evasive manuver (manuver untuk menghindar) tidak disarankan.

Bisa saja karena melakukan manuver untuk menghindar itu pilot justru membahayakan penerbangan, karena traffic bisa berasal dari mana saja.

Sementara RA (resolution advisory) muncul jika jarak kedua pesawat berada 2,1 nautical miles, atau sekitar 4 kilometer.

Di jarak seperti itu, sistem TCAS akan memperingatkan satu pesawat untuk climb (menanjak) dan pesawat lain untuk descend (menurunkan ketinggian) untuk menghindari tabrakan. Pilot masih memiliki waktu sekitar 25 detik utnuk bereaksi melakukan tindakan yang diperlukan.

Yang perlu diingat, belum tentu jika TCAS menyala, pasti akan terjadi tabrakan. Sebab bisa saja sebuah pesawat berada sejajar dengan pesawat lain dengan arah yang sama pula, hanya jaraknya saja yang berdekatan.

Kembali ke pesan berantai yang disinggung di awal tulisan ini, pesan yang beredar viral tersebut sempat membuat resah akan kondisi keamanan penerbangan di Indonesia. Tidak diketahui juga siapa yang menulis pesan itu pertama kali, dan kapasitasnya sebagai apa.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk membenarkan atau menyangkal isi dari pesan berantai tersebut, sekadar memberikan gambaran tentang bagaimana operasional penerbangan itu dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com