Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Tanpa "Ngantor", Efektifkah?

Kompas.com - 13/02/2016, 05:27 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Perkembangan tersebut berseberangan dengan hasil riset University of Minnesota beberapa tahun sebelum sistem berbasis telework dijalankan Best Buy. Riset memakai sampel 300 karyawan Best Buy yang bekerja dengan sistem telework dan 300 karyawan lain yang bekerja di kantor.

Hasilnya, jumlah karyawan yang resign karena tidak betah bekerja di perusahaan tersebut turun 45 persen. Menurut para karyawan yang mengikuti riset itu, telework membuat hidup mereka lebih bahagia karena punya tambahan waktu berkumpul bersama keluarga. Meski begitu, Best Buy belakangan tetap berbalik kembali menerapkan keharusan bekerja di kantor.

Adapun soal keputusan serupa yang diambil Yahoo dan HP, CEO Flexjobs Sara Sutton Fell menganalisa bahwa dua perusahaan ini mengganti lagi kebijakan karena kontrol dan praktik manajemen yang belum optimal.

"Mereka (perusahaan tersebut) perlu menyadari bahwa telework tidak bisa diterapkan pada tiap karyawan di segala posisi dan jabatan. Namun, bukan berarti (sistem ini) mengakibatkan kerugian besar dan benar-benar tak bisa dijalankan," ujar Fell.

Terlebih lagi, masih ada perusahaan yang melanjutkan kebijakan telework. Sebut saja Xerox, Dell, American Express, dan Apple.

Penelitian Frost & Sullivan pada 2013 juga menyimpulkan bahwa telework dapat merangsang ide sehingga karyawan lebih kreatif dan inovatif. Hasil surveinya memperlihatkan, 30 persen dari 1.700 teleworker mengaku mampu menelurkan ide saat diperbolehkan bekerja mobile dari luar kantor.

Di Indonesia

Di Indonesia, konsep dan sistem kerja telework pernah pula menjadi wacana sebagai solusi menghadapi kemacetan di sejumlah kota besar. Sayangnya, belum ada daftar catatan jumlah perusahaan yang sudah menerapkannya.

Selain itu, tak pernah ada hitung-hitungan jelas seberapa besar sistem telework mempengaruhi efektivitas dan efisiensi perusahaan. Namun, bukan berarti juga sistem ini tak layak dijalankan sama sekali di sini.

Merujuk hasil riset dari Departement of Broadband Communications and the Digital Economy di Australia pada 2013 mengemukakan ada sejumlah manfaat bagi perusahaan yang mengadopsi sistem ini. Di antara manfaat itu adalah berkurangnya biaya operasional, peningkatan produktivitas karyawan, dan bertambahnya inovasi.

Namun, sebelum menuai benefit, ada beberapa hal yang harus disiapkan perusahaan di Indonesia  bila hendak memberlakukan sistem telework. Salah satunya adalah memastikan ketersediaan peranti kerja mobile yang bisa menggantikan peralatan kerja di kantor.

Dalam penerapan telework, perangkat kerja bagaikan kepanjangan kaki sekaligus pemendek jarak yang menghubungkan karyawan dan perusahaan. Karenanya, butuh perangkat dengan standar minimal teknologi tertentu yang harus dipenuhi, termasuk laptop dan modem.

Untuk laptop, misalnya, ada keluaran Asus yang masuk katalog Taiwan Excellence, penghargaan untuk produk asal Taiwan oleh Taiwan External Trade Development Council (TAITRA), di bawah pengawasan Biro Perdagangan Luar Negeri (BOFT) Kementerian Ekonomi (MOEA) Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com