MEDAN, KOMPAS.com - Pembangunan jaringan kereta api (KA) yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan stasiun Manggarai ditargetkan sudah selesai pada paruh pertama tahun 2017. Ketika rampung nanti, PT Railink selaku operator KA bandara berniat menerapkan sistem cashless untuk pembelian tiket kereta.
Artinya, calon penumpang tak bisa membayar dengan uang tunai, melainkan harus memakai metode pembayaran elektronik dengan kartu maupun aplikasi yang terpasang di ponsel pintar. Mirip dengan layanan bus Transjakarta yang telah menerapkan kebijakan serupa sejak Agustus 2014.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Teknis dan Operasional PT Railink, Porwanto Handry Nugroho, ketika berbicara dalam acara peresmian program "Medan Online Fest" bersama layanan e-money Doku di kota Medan, Sumatera Utara.
"Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa sekarang sudah bukan waktunya membawa uang dalam jumlah besar ke mana-mana. Silakan manfaatkan (pembayaran elektronik) sehingga transaksi lebih aman," ujar Porwanto.
Untuk mendukung maksud tersebut, Porwanto mengatakan PT Railink akan giat memberi sosialisasi ke publik soal sistem pembayaran cashless untuk KA Bandara Soekarno Hatta. "Sosialisasi ini bakal makin gencar dilakukan menjelang operasional," imbuh dia.
Railink juga mendorong bank-bank rekanan pembayaran elektronik supaya membuka booth pendaftaran kartu e-money masing-masing di lokasi stasiun kereta bandara. Tujuannya agar calon penumpang yang belum memiliki mekanisme pembayaran cashless bisa langsung beralih menggunakan kartu pre-paid.
Masih didominasi cash
Selain bank, Railink turut menjalin kerja sama pembayaran elektronik dengan penyedia layanan e-money independen berbasis aplikasi smartphone seperti Doku yang baru memulai kemitraannya hari Kamis (21/4/2016), bertepatan dengan hari Kartini.
Untuk sekarang, Porwanto mengakui bahwa sebagian besar penumpang KA Railink di rute Bandara Kualanamu-Medan dan sebaliknya masih mengandalkan uang tunai untuk membeli tiket. "Sebanyak 95 persen transaksi masih menggunakan cash," tuturnya.
Namun dalam jangka waktu beberapa tahun ke ke depan, Railink optimis bisa menerapkan sistem pembayaran cashless untuk layanannya di semua lokasi, termasuk di Bandara Kualanamu yang sudah beroperasi sejak 2013. Penerapan cashless yang berlaku menyeluruh untuk semua layanan Railink diharap sudah terwujud pada 2018.
Proyek pembangunan jaringan kereta api yang menghubungkan Terminal 3 "Ultimate" Bandara Soekarno Hatta dan Stasiun Kereta Api Manggarai di Jakarta menelan biaya sebesar Rp 2 triliun yang dikucurkan oleh 4 bank.
Berbeda dari KA Bandara Kualanamu, Porwanto mengatakan KA Bandara Soekarno Hatta akan menggunakan kereta api listrik sebanyak 10 gerbong untuk tiap rangkaian. Dibanding kereta diesel, kereta listrik relatif lebih senyap.
Karena kebutuhan masyarakat Jakarta yang tinggi akan mobilisasi ke Bandara Soekarno Hatta, dia berharap tingkat okupansi KA Bandara Soekarno Hatta akan langsung lebih tinggi dibandingkan okupansi KA Bandara Kualanamu yang kini berkisar di angka 40 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.