Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bercerita dari Kurator Steller Indonesia

Kompas.com - 02/06/2016, 10:33 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Steller adalah jejaring sosial baru yang tengah naik daun di Indonesia. Dibanding jejaring sosial lain, seperti Facebook, Instagram, atau Twitter, Steller memiliki keunikan dengan memfokuskan diri sebagai medium bercerita.

Pengguna bisa mengunggah posting berupa cerita (stories) dalam bentuk serupa “buku” dengan banyak halaman yang bisa dibolak-balik.

Isinya tak hanya teks atau foto, tetapi juga bisa memuat video sehingga menambah kelengkapan dalam berkisah. Meski menarik dan bisa menjadi ajang unjuk keterampilan dan bakat berkreasi, tak semua orang bisa langsung bercerita melalui Steller, terutama pengguna pemula yang masih kurang percaya diri.

Bagaimana caranya supaya dapat berkisah dengan lancar? Kurator Steller Indonesia, Dita Wistarini Yolashanti, berbagi sejumlah tips. Berikut ini selengkapnya.

1. Manfaatkan template

Seperti blog, Steller bisa digunakan untuk berbagi aneka jenis cerita, mulai dari kisah traveling, foto-foto, hingga resep makanan.

Untuk memudahkan pengguna, Steller menyediakan sejumlah template layout dan desain siap pakai. “Jadi kita bisa dengan gampang memasukkan foto, video, dan teks dalam template yang sudah tersedia,” kata Dita dalam korespondensi dengan KompasTekno.

Sebuah post pun tidak harus panjang, tapi bisa berupa potongan-potongan teks yang dapat disiapkan dengan cepat.

2. Jangan takut dibilang jelek

Karya di Steller tak harus dibuat dengan berpatokan ke hasil posting orang lain. Dita justru menyarankan agar pengguna menyingkirkan jauh-jauh rasa takut dicemooh atau diejek.

“Berkaryalah seperti nothing to lose saja. Lakukanlah sesuatu dengan sebaik-baiknya tanpa mengharapkan pujian,” tutur Dita yang berprofesi sebagai fotografer dan ilustrator di kota New York, AS ini.

Menurut Dita, selalu ada langkah pertama untuk setiap orang. Seiring dengan waktu, keterampilan pun akan terus terasah.

3. Hargai proses

Berbeda dari banyak media sosial lain, Steller tidak bersifat instan. Butuh waktu untuk menyiapkan sebuah posting, tapi justru aspek tersebut yang membuat pengguna lebih menghargai proses dan tidak melulu berpikir instan.

“Di Steler, kita berlatih untuk sejenak menuangkan isi pikiran secara lebih detil, berpikir step-by-step dan menyiapkan tampilan visual yang enak dilihat,” ujar Dita.

“Tak harus punya skill menulis, skill foto, atau skill seni yang tinggi. Semua bisa berlatih di sini, bisa belajar dari yang lebih mumpuni ilmunya,” katanya lagi.

4. Berikan atribusi ke pencipta

Setelah berpayah-payah membuat konten original, tentu tak enak rasanya kalau karya tersebut tiba-tiba dicomot tanpa izin atau tanpa menyebutkan pencipta aslinya.

Dita pun menyarankan agar para story teller di Steller selalu memberikan atribusi yang sesuai apabila memakai konten buatan orang lain di dalam karya. Lebih baik lagi jika sebelumnya meminta izin terlebih dahulu.

“Hargailah karya orang lain apabila ingin karya kita dihargai,” ujarnya mewanti-wanti.

5. Tambahkan tagar #StellerID

Bersama dengan tiga orang lainnya, Dita ditunjuk sebagai duta Steller di Indonesia. Mereka bertanggung jawab mengkurasi konten-konten yang diunggah para pengguna di Tanah Air untuk ditampilkan di Steller Indonesia.

Agar posting terlihat oleh tim kurator yang menyeleksi karya setiap hari, jangan lupa mencantumkan tagar #StellerID.

Menurut Dita, Indonesia termasuk wilayah dengan angka pertumbuhan pengguna Steller tercepat di dunia. “Salah satu indikatornya, dalam 1 bulan lebih bisa terkumpul 12.000 stories yang terpantau melalui #StellerID,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com