Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memotret dengan Asus Zenfone 3 ZE520KL

Kompas.com - 27/10/2016, 15:51 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Burst mode

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Foto-foto yang diambil dalam burst mode akan ditampilkan untuk dipilih mana yang akan disimpan.
Mode continuous shot alias burst pada Zenfone 3 ZE520KL bisa digunakan dengan mudah. Cukup dengan menekan dan menahan tombol shutter (jangan segera dilepas), maka ponsel pun akan langsung menjepret foto secara trus menerus.

Burst rate dalam mode ini lumayan tinggi -mencapai kisaran 10 frame per detik, menurut pengamatan KompasTekno- sehingga mempermudah pengguna dalam menangkap momen yang pas dalam frame.
Fokus dan exposure dikunci saat melakukan burst, meski tampilan live view bisa menunjukkan perubahan exposure di layar, semua hasil foto tangkapannya memiliki tingkat kecerahan yang sama.

Hingga 100 foto bisa direkam dalam mode burst sebelum ponsel kehabisan buffer. Ke-100 gambar tersebut bisa dipilih secara manual melalui tampilan yang muncul kemudian. Ada juga opsi memilih 5 gambar terbaik secara otomatis, atau menghapus semua gambar yang diambil dalam burst saat itu.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Burst mode pada Zenfone 3 ZE520KL sanggup menyimpan 100 foto dalam sekali jepret sehingga cukup membantu dalam memilih momen yang pas.

Selfie

Untuk urusan swafoto alias selfie, Zenfone 3 ZE520KL dibekali kamera depan dengan resolusi 8 megapiksel. Kualitasnya tak sebagus kamera utama, namun masih memadai untuk sekedar posting di media sosial.

Baca: Perbandingan Spesifikasi 5 Varian Zenfone 3

Seperti biasa, ada opsi untuk memperindah tampilan subyek (wajah), seperti mencerahkan dan menghaluskan kulit, atau memperlebar mata lewat fitur Beautification. Kadar pemolesan ini bisa diatur sesuai keinginan. Setting tertinggi bisa membuahkan hasil yang kelewat halus, tapi ini tentu tergantung selera saja

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Antarmuka kamera depan dengan mode Beautification serta contoh hasil selfie di kondisi outdoor dan indoor, keduanya menggunakan setting beautification maksimal.

Fitur lain

Di luar Auto dan Manual, Zenfone 3 ZE520KL menyediakan sejumlah mode pengambilan gambar lain seperti “Pro HDR”, “Slow Motion”,  “Super Resolution”, dan “Depth of Field”.

Sayangnya, fungsi dari beberapa mode pengambilan gambar tadi kurang terasa sehingga terkesan seperti sekedar fitur gimmick saja. “Pro HDR’, misalnya, berhasil menjaga sedikit detil di area terang pada gambar (highlight) agar tidak blown-out, namun area gelap (shadow) tidak terbantu, kalau bukan malah makin gelap.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Perbedaan hasil foto dari mode Auto (kiri) dan Pro HDR. Area highlight (awan di langit) tampak memunculkan lebih banyak detil, namun area shadow relatif tidak terbantu.

“Super Resolution” meningkatkan resolusi gambar dari angka native sebesar 16 megapiksel menjadi 65 megapiksel (6.984 x 9.312 piksel). Gambar memang terkesan lebih tajam, tapi tak ada detil tambahan yang dihasilkan.

Proses upscaling gambar, lalu sharpening melalui program editing foto membuahkan hasil yang mirip. Mungkin memang itu yang dilakukan. Kalau iya, maka mode Super Resolution tidak menghasilkan keuntungan dan hanya memperbesar ukuran file saja.

Mode “Depth of Field” seharusnya memberikan pilihan kepada pengguna untuk menambah atau mengurangi ruang tajam alias depth of field (background/foreground blur). Sayang, dalam implementasinya agak buggy. Slider DOF tak selalu merespon ketika digese

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Perbanddingan hasil foto dari mode Auto (kiri) dan Depth of Field. Latar belakang pada mode Depth of Field tampak sedikit lebih buram. Mode ini hanya efektif untuk memotret obyek dalam jarak dekat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com