"Cook memang bisa mengatur operasi perusahaan lebih baik, sementara Jobs lebih sering berinovasi," ujar Angelo Zino, analis senior dari S&P Global Market Intelligence.
Analis juga memandang, jika kompetitor lain fokus kepada peningkatan kemampuan smartphone-nya, seperti kemampuan virtual reality (VR), video 360 derajat, connected home, dan kemampuan tahan air, maka Apple disebut masih terjebak dalam dogma membuat produk yang lebih tipis, ukuran lebih besar, dan performa kencang dalam membuat iPhone.
Kesempatan bagi vendor smartphone lain
Lemahnya inovasi yang dilakukan Apple bisa jadi membuka kesempatan bagi pabrikan pembuat smartphone lain. Terutama pabrikan smartphone Android.
Di segmen ini, kita melihat berbagai inovasi, seperti kemampuan VR dan AR yang diinisiasi Google dengan Project Tango dan Daydream. Setidaknya, sudah ada dua vendor smartphone Android yang membuat perangkat berkemampuan ini, yakni Lenovo dengan Phab 2 Pro dan Asus dengan Zenfone AR-nya.
Di sisi lain beberapa produsen smartphone juga melakukan pendekatan lain dengan mengembangkan konsep modular, seperti LG dan Motorola dengan Moto Mods-nya.
Baca juga: Smartphone Lepas Pasang Moto Z Lulus Uji Kominfo
Kembali menyinggung ke survei yang dilakukan oleh ReportLinker di atas. Sebenarnya, smartphone-smartphone flagship dengan spesifikasi tinggi ini masih ada peminatnya. Namun sedikitnya inovasi membuat mereka enggan untuk membeli atau berganti ke yang baru.
Sekarang, tinggal bagaimana vendor-vendor smartphone ini berlomba-lomba menawarkan inovasi terbaru mereka sehingga menarik minat konsumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.