KOMPAS.com — Keanehan sempat terjadi di Twitter beberapa waktu lalu. Sejumlah pengguna menyadari akunnya seolah dipaksa agar mengikuti (follow) @POTUS, akun resmi Presiden AS Donald Trump di Twitter. Padahal, pengguna itu sama sekali tidak merasa pernah mengikuti akun tersebut.
Pihak Twitter pun langsung melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. Di ujung penyelidikan, diketahui bahwa memang terjadi kesalahan dari pihak Twitter.
Apa yang sebenarnya terjadi? Dalam rangkaian kicauannya, CEO Twitter, Jack Dorsey, memberikan penjelasan. Menurut dia, kesalahan terjadi saat proses migrasi akun @POTUS lama yang dikelola oleh tim Barack Obama ke akun baru @POTUS44.
Dalam proses migrasi itu, tim Twitter secara tidak sengaja mengatur agar pengguna yang follow @POTUS44 (dikelola tim Obama) juga mengikuti akun @POTUS (yang saat ini sudah dikelola tim Trumo).
Baca: Donald Trump Resmi Dilantik, 3 Akun Twitter Kepresidenan AS Berubah
"Pengguna yang follow @POTUS44 (admin Obama) setelah pukul 12pET secara tidak sengaja diatur juga untuk follow @POTUS (Admin Trump)," tulis @Jack.
1. People who followed @POTUS44 (Obama Admin) after 12pET were mistakenly set to also follow @POTUS (Trump Admin).
— jack (@jack) January 21, 2017
Selain itu, pengguna yang sudah tidak follow @POTUS pada masa lalu juga secara tidak sengaja diatur untuk follow kembali akun tersebut.
"Beberapa orang yang unfollowed @POTUS pada masa lalu secara tidak sengaja diatur untuk mengikuti @POTUS saat ini," kicau Dorsey.
2. Some people who unfollowed @POTUS in the past were mistakenly marked to now follow @POTUS
— jack (@jack) January 21, 2017
Kesalahan ini ternyata berdampak terhadap lebih dari setengah juta akun pengguna. Dorsey pun mengucapkan permintaan maafnya.
"Masalah ini berdampak ke sekitar 560.000 pengguna. Ini adalah sebuah kesalahan, ini tidak benar, kami memilikinya (Twitter), dan kami meminta maaf," lanjut Dorsey.
We believe this affected about 560,000 people. This was a mistake, it wasn't right, we own it, and we apologize. No excuses.
— jack (@jack) January 21, 2017
Dorsey pun menyatakan bahwa semua masalah sudah diperbaiki. Orang yang secara tidak sengaja dibuat follow ke akun @POTUS sudah tidak lagi mengikuti akun tersebut.
Baca: Donald Trump Tak Mau Nge-tweet Pakai Akun @POTUS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.