Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Akhirnya Jawab 2.000 Pertanyaan Wakil Rakyat AS

Kompas.com - 13/06/2018, 08:11 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg memberikan kesaksian atas skandal penyalahgunaan data sekitar 87 juta pengguna Facebook, pada 10-11 April lalu. Sayangnya, saat bersaksi di depan wakil rakyat AS, tak banyak pertanyaan yang dijawab Zuckerberg.

Dalam agenda rapat yang berlangsung selama dua hari tersebut, sebagian besar pertanyaan dijawab oleh Zuckerberg dengan "tim saya akan menindaklanjutinya", yang tentu saja tidak akan memuaskan Kongres AS.

Pada Senin (11/6/2018), tepat setelah dua bulan paska rapat dengan DPR AS, akhirnya Zukcerberg menepati janjinya. Capitol Hill merilis respon dari Facebook atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab saat agenda dengar pendapat.

Dalam respon setebal lebih dari 400 halaman, Facebook mengaku jika ada lebih dari 2.000 pertanyaan yang diajukan, termasuk sebelum dimulainya rapat.

Pertanyaan masih berkutat soal skandal Cambridge Analytica, target iklan, penjelasan "shadows profile" (profil bayangan) dan masih banyak lagi.

Ada beberapa pertanyaan yang disoroti Kongres, yang akhirnya dijawab oleh Facebook.

Pesaing Facebook

Bos Facebook pernah ditanya oleh salah satu senator, "siapakah kompetitor Facebook?" Namun Zuckerberg memilih bungkam. Akhirnya, Facebook menyebut beberapa perusahaan Silicon Valley yang menjadi pesaing jejaring sosial raksasa ini.

Baca juga: Ditanya Siapa Pesaing Facebook, Zuckerberg Tak Bisa Jawab

Snapchat, YouTube, Twitter, Pinterest, Vimeo, Line, Skype, WeChat dan LinkedIn adalah jajaran perusahaan yang diakui menjadi pesaing mereka.

Profil bayangan 

Soal shadow profile yang diajukan oleh Senator Mark Udall, Facebook tidak membantah jika mereka juga mengoleksi data dari orang yang tidak memiliki akun Facebook. Singkatnya, shadow profiles adalah informasi yang disimpan Facebook dari pengguna non-Facebook yang bisa berupa nomor ponsel, alamat e-mail atau nomor telepon rumah.

Facebook pun memeberikan kontak di tautan berikut yang bisa dihubungi oleh mereka yang tidak memiliki akun Facebook, tapi merasa data tentangnya dikoleksi diam-diam.

Menurut penjelasan Facebook, informasi pengguna non-Facebook diterima dari situs web yang memiliki fitur Facebook seperti tombol "like" atau kolom komentar yang tertanam (embedded) ke Facebook. Namun, Facebook mengaku tidak memiliki cara untuk mengidentifikasi yang tidak memiliki akun Facebook.

"Kami tidak membuat profil dari pengguna non-Facebook. Kami juga tidak menggunakan log situs web dan aplikasi untuk pengguna non-Facebook untuk menampilkan iklan yang ditargetkan pengiklan kami," tulis Facebook, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Cnet, Rabu (13/6/2018).

Baca juga: Facebook Tetap Tarik Data Pengguna yang Log Out, Begini Cara Mengontrolnya

Pihaknya mengakui jika pengguna non-Facebook juga memiliki peluang mendapatkan iklan yang mendorong mereka untuk mendaftar akun Facebook. Facebook menggunakan teknologi yang mereka sebut "pixel", di perusahaan lain disebut juga web beacon atau web tag.

Teknologi tersebut digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi para pengiklan tentang apa yang selanjutnya terjadi setelah pengguna meng-klik iklan mereka di Facebook. Namun, Facebook berdalih jika perusahaannya bukanlah satu-satunya yang mempraktikan cara ini, termasuk Google.

"Ini adalah fitur standar di internet, sebagian besar situs web dan aplikasi berbagi informasi yang sama berbagai pihak ketiga yang berbeda-beda, kapanpun orang-orang mengunjungi situs web atau aplikasi mereka," dalih Facebook.

Facebook lantas menyontohkan, pada 16 April lalu, tombol "like" muncul di 8,4 juta situs web, tombol "share" ada di 931.000 situs web yang mencakup 275 juta halaman situs web, dan ada 2,2 juta piksel Facebook terpasang di situs-situs web tersebut.

Apakah Facebook melacak alamat IP address?

Pertanyaan lain yang tidak dijelaskan Zuckerberg dalam ruang rapat adalah "apakah Facebook melacak IP address (internet protokol) ketika pengguna log in ke akun Facebook mereka?". Facebook tidak membantah jika mereka secara otomatis masuk ke IP address ketika pengguna log in ke akun Facebook.

Pengguna bisa mengunduh daftar IP address yang pernah mereka gunakan untuk log in Facebook melalui fitur "Download Your Information" di tautan berikut. Selain IP address, Facebook juga membeberkan informasi apa saja yang mereka kumpulkan dari perangkat pengguna.

Di antaranya adalah atribut perangkat seperti sistem operasi, versi hardware dan software, tingkat baterai, kekuatan sinyal dan ketersediaan ruang penyimpanan.

Baca juga: Awas, Tombol Login with Facebook Jadi Pintu Kebocoran Data

Ada pula operasi perangkat, pengidentifikasian (identifiers), konektivitas perangkat, data dari pengaturan perangkat yang mencakup lokasi ketika GPS diaktifkan, kamera dan foto.Facebook juga mengumpulkan informasi dari jaringan dan koneksi seperti nama provider seluler, ISP, zona waktu, dan juga melacak data cookie.

Dua bulan paska kesaksiannya di Capitol Hill, AS, Facebook bukan tanpa skandal lain. Laporan terakhir menyebut jika Facebook membagikan data penggunanya ke 60 vendor perangkat. Facebook juga mengumumkan jika bug di platformnya menyebabkan 14 juta data pribadi pengguna tersebar ke publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com