KOMPAS.com - Kebocoran gas yang terjadi di pabrik chip Samsung pada Selasa (4/9/2018) kemarin menelan korban jiwa. Seorang pekerja berusia 24 tahun, tewas dan dua orang lain mengalami luka-luka.
Ketiga pekerja sebelumnya ditemukan tidak sadarkan diri di area ruang bawah tanah pabrik semikonduktor yang berlokasi di Suwon, Seoul bagian selatan. Sebagian besar produksi semikonduktor Samsung masif dilakukan dari pabrik ini.
Korban tewas sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong setelah beberapa jam. Sementara korban luka yang masing-masing berusia 26 dan 54 tahun masih dirawat di rumah sakit.
Perwakilan Samsung mengatakan jika ketiga korban merupakan pekerja dari perusahaan jasa pemeliharaan keamanan kebakaran yang sedang memeriksa fasilitas pabrik.
"Penyebab kematian dipastikan karena mati lemas akibat kebocoran gas karbondioksida," terang salah satu perwakilan Samsung seperti KompasTekno kutip dari Gadgets Now, Kamis (6/9/2018).
Atas kejadian ini, kepala divisi solusi Samsung, Kim Ki-nam memberikan belasungkawa kepada korban dan kerabatnya.
"Saya meminta maaf kepada para pekerja dan kelularganya," ucapnya.
Baca juga: Pabrik Samsung Mati Lampu 30 Menit, Harga Chipset Dunia Melambung
Ia menambahkan jika proses investigasi masih dilakukan untuk memastikan penyebab utama kebocoran.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di pusat riset Samsung tahun 2014 lalu. Kala itu, seorang petugas juga tewas setelah menghirup gas karbondioksida yang bocor akibat fasilitas pemadam kebakaran di ruang bawah tanah mengalami malfungsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.