Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Tahukah Anda Siapa Raksasa Iklan Pemilik WhatsApp?

Kompas.com - 22/10/2018, 11:32 WIB

KOMPAS.com - Badan riset Pew research Centre merilis hasil survei yang menunjukan bahwa Facebook perlahan mulai ditinggalkan penggunanya. Mereka menduga, kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica menjadi biangnya.

Hingga akhir tahun ini pun Facebook beberapa kali diguncang isu yang sama, yakni menjual data pengguna demi iklan. Anehnya, disaat pengguna Facebook menurun, pengguna WhatsApp justru menanjak naik di Amerika Serikat.

Baca juga: Facebook Kebobolan lagi, Data 50 Juta Akun Diduga Bocor

Padahal aplikasi pesan instan itu dimiliki Facebook sejak tahun 2014 silam. Kejanggalan ini disadari oleh DuckDuckGo, perusahaan search engine yang mengklaim sangat melindungi privasi penggna. 

"Pergeseran itu kurang masuk akal karena kedua layanan dimiliki oleh perusahaan yang sama, jadi kami mencoba mencari tahu", tulis DuckDuckGo dalam sebuah posting blog.

DuckDuckGo menggelar survei pada 16 Agustus 2018 lalu dengan mengumpulkan 1.297 responden yang dipilih secara acak dari penduduk AS usia muda di atas 18 tahun. Sampel ini diyakini mewakili secara umum populasi di Amerika Serikat.

Untuk menggelar survei, mereka dibantu dengan sebuah platform bernama SurveyMonkey, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Senin (22/10/2018).

Baca juga: Ini Bukti Facebook Semakin Ditinggal Pengguna

Hasilnya, sebanyak 50,4 persen responden yang menggunakan WhatsApp dalam enam bulan terakhir ternyata tidak mengetahui jika WhatsApp dimiliki oleh Facebook. Tidak hanya minim informasi seputar perusahaan mana saja yang satu payung dengan Facebook.

Selain itu, 56,4 persen dari responsn yang menggunakan Waze dalam enam bulan terakhir juga tidak tahu bahwa aplikasi navigasi itu dimiliki oleh Google.

Hal ini cukup menarik, mengingat kedua perusahaan induk itu (Facebook dan Google) belakngan sama-sama didera masalah terkait lemahnya perlindungan data pengguna layanannya.

Sedikit penasaran, KompasTekno menanyai sejumlah rekan kerja sesama wartawan di kantor. Apakah orang Indonesia juga tak bisa menarik benang merah antara WhatsApp dan Facebook? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke