Jumlah gabungan para pengguna aktif bulanan Facebook, WhatsApp, dan Instagram yang mendekati angka 4 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan media sosial kompetitor macam Twitter dan Snapchat yang masing-masing masih berada di bawah 400 juta.
Baca juga: Setahun Hengkang, Pendiri WhatsApp Blak-blakan soal Perselisihan dengan Bos Facebook
Menurut Hughes, “kesalahan terbesar” FTC adalah memberi lampu hijau untuk akuisisi Instagram dan WhatsApp oleh Facebook. Efeknya buruk buat kompetisi, karena Facebook menjadi terlalu kuat untuk disaingi.
“Kalau tidak mengakuisisi pesaing, Facebook menggunakan monopolinya untuk menggulung kompetitor atau menjiplak teknologi mereka,” imbuh Hughes.
Instagram dan WhatsApp diakuisisi, sementara layanan video sharing Vine dijegal dengan tidak diberi akses ke daftar teman penggunanya di Facebook. Vine pun tutup dalam empat tahun.
Kemudian, strategi menjiplak diterapkan terhadap Snapchat, karena Facebook tak melihat cara lain untuk memberangus kompetitor yang satu ini.
Instagram membuat fitur Stories yang dicomot mentah-mentah dari Snapchat. Ironisnya, Instagram Stories kemudian malah jadi lebih populer dari Snapchat.
Baca juga: Dianggap Contek Snapchat, Instagram Stories Malah Lebih Unggul
Selain Facebook sebagai institusi, kekuasaan luar biasa juga terletak di tangan sang bos besar, CEO Mark Zuckerberg, teman satu kampus Chris Hughes
“Pengaruh Mark sangat besar, jauh di atas siapapun lainnya di sektor swasta maupun pemerintah. Dia mengontrol tiga platform komunikasi -Facebook, Instagram, dan WhatsApp- yang digunakan miliaran orang tiap hari,” tulis Hughes.
Di dalam perusahaan pun, lanjut Hughes, Zuckerberg memiliki kendali penuh karena memiliki lebih dari 60 persen saham dengan hak voting. Dewan direksi Facebook pun lebih berfungsi sebagai pemberi saran ketimbang pengawas sang CEO.
“Mark bisa menentukan konfigurasi algoritma untuk menentukan apa yang dilihat pengguna di News Feed,” ujar Hughes. “Dia bisa memilih apakah ingin melibas pesaing dengan cara membelinya, memblokir, atau menjipaknya.”
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.