Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Berhak Larang Perusahaan AS Berbisnis dengan China

Kompas.com - 28/08/2019, 15:22 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber ZDNet

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Presiden AS, Donald Trump, melontarkan perintah langsung kepada perusahaan-perusahaan besar di AS untuk melepas China dari aktivitas bisnis mereka, dan kemudian mencari alternatif selain Negeri Tirai Bambu itu.

Perintah tersebut menuai kontroversi lantaran disampaikan olehnya melalui medium jejaring sosial, dalam hal ini Twitter.

Lantas, mungkinkah perintah berupa kicauan Twitter yang berasal dari Trump secara langsung ini bisa menjadi sebuah perintah resmi?

"Kami memang punya otoritas seperti itu (menjalankan perintah langsung), tapi untuk saat ini tidak akan dilaksa nakan," kata seorang perwakilan Gedung Putih, sebagaimana dikutip KompasTekno dari ZDNet, Rabu (28/8/2019).

Baca juga: Kicauan Donald Trump soal China Bikin Geger Bursa Saham AS

Ia juga kemudian menambahkan bahwa wewenang Trump yang terbilang "dadakan" ini memang bisa langsung dijalankan. Hal itu tercantum di dalam Undang-undang (UU) "Emergency Economic Powers Act" tahun 1977.

Di dalam peraturan yang tercantum di dalam UU itu, disebutkan bahwa Presiden AS memiliki kekuatan untuk mengatur alur perdagangan perusahaan-perusahaan AS jika negara Adidaya ini mendeklarasikan keadaan darurat nasional.

Adapun keadaan darurat nasional yang dimaksud berupa ancaman-ancaman yang skalanya memang besar dan berbahaya bagi AS. Namun, tidak dijelaskan ancaman seperti apa yang dimaksud.

Nah, berakar dari UU tersebut, ketika keadaan darurat nasional tengah ditetapkan, Presiden AS memiliki wewenang untuk membuat regulasi apapun terkait aktivitas perdagangan, termasuk transaksi-transaksi yang melibatkan valuta asing.

Dengan kata lain, perintah Trump lewat Twitter beberapa hari lalu memang harus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan AS yang bermitra dengan China, jika seandainya pemerintahnya sudah mendeklarasikan keadaan darurat nasional. 

Baca juga: Berapa Kerugian Huawei Jika Putus Hubungan dengan AS?

Meski begitu, hingga saat ini, Trump memang belum mendeklarasikan status darurat nasional terkait perang dagang antara AS-China.

Sebelumnya, Trump melarang perusahaan AS untuk berbisnis dengan China lantaran Negeri Tirai Bambu ini disebutnya telah mencuri hak-hak kekayaan intelektual AS yang nilainya diklaim mencapai ratusan miliar dollar AS.

Trump juga melarang produk berbahan Fentanyl buatan China masuk ke AS lantaran obat medis tersebut diklaim telah membunuh sekitar 100.000 orang Amerika setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com