Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai "Mainframe" BPRD Jakarta Rp 128 Miliar, Ini 10 Superkomputer Termahal di Dunia

Kompas.com - 10/12/2019, 19:21 WIB
Conney Stephanie,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Dua superkomputer ini dirancang dengan menggunakan Power Server IBM, dan akselerator Nvidia Tesla GPU. Keduanya dipasang pada 2017.

Seperti yang diketahui sekarang, Tianhe-2 milik Tiongkok jadi superkomputer tercepat di dunia. Kekuatannya saja mencapai 55 PFLOPS, dua kali lipat dibanding runner up-nya.

Sementara sistem Sierra nanti akan melampaui 100 PFLOPS dan Summit-nya akan memiliki kapabilitas sebanyak 300 PFLOPS.

Baca juga: Badan Pajak DKI Ingin Beli Komputer Mainframe Rp 128 Miliar

Fungsi Sierra yang ada di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore yaitu untuk menjamin keamanan dan efektivitas program nuklir nasional. Sementara Summit akan sangat bermanfaat bagi aplikasi ilmu pengetahuan di dunia.

3. Tianhe-2 (Rp 5,4 triliun)

Tianhe-2 atau “Gugusan Bima Sakti 2”, jadi superkomputer tercepat di dunia. Tim yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dan insinyur sudah merancangnya. Adapun lokasinya ada di National Supercomputer Center, yang ada di Guangzhou, Tiongkok.

Rekornya sebagai yang tercepat pertama sudah didapatkan sejak tahun 2013. 863 High Technology Program menjadi sponsornya. Sementara inisiatornya adalah pemerintah negara Tiongkok dan provinsi Guangzhou sendiri.

Tianhe-2 ini dibangun di National University of Defense Technology (NUDT) Tiongkok. Hal itu diputuskan pasca Amerika Serikat menolak aplikasi Intel untuk lisensi ekspor CPU dan co-processor boards. Superkomputer ini bisa mencapai 33.860 triliun kalkulasi per detik.

2. Earth Simulator (Rp 7 triliun)

Earth Simulatorwikipedia.org Earth Simulator

Earth Simulator dikembangkan oleh pemerintah Jepang pada tahun 1997. Biaya untuk proyek ini sebesar 60 miliar yen. Kalau diubah dalam bentuk dollar AS masa kini, harganya setara dengan 500-an juta dollar atau Rp 7 triliun.

Benda ini digunakan untuk model iklim global, mengeluasi efek dari global warming serta permasalahan padat bumi geofisika.

Pada tahun 2002, proyek superkomputer ini rampung. Ia dikembangkan untuk Agensi Aerospace Exploration, Institut Atomic Energy Research dan Marine Science & Technology Center Jepang.

Dari tahun itu sampai tahun 2004, Earth Simulator jadi superkomputer paling cepat. Sistemnya memiliki fitur-fitur yang bisa melindungi komputer dari gempa bumi dan pencahayaan.

1. Fujitsu K (Rp 16,8 triliun)

Supercomputer Fujitsu K japantimes.co Supercomputer Fujitsu K

Ini dia superkomputer yang menduduki posisi puncak. Masih dari Jepang. Namanya Fujitsu K, huruf K-nya merupakan inisial dari “kei”. Maknanya yaitu 10 quadrilliun. Pada tahun 2011, TOP500 sempat menempatkan namanya dalam kategori superkomputer tercepat.

Kini superkomputer ini menduduki posisi ke-4 untuk yang tercepat di dunia, dengan ukuran kecepatan ada di angka 11 PFLOPS.

Sistem komputer “K” ini menguras dana sebesar 140 miliar yen, atau sebesar 1,2 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 16 triliun.

Komputer ini memerlukan biaya operasi 10 juta dollar AS (Rp 140 miliar) per tahun, serta penggunaan daya sebesar 9.89 MW. Jumlah itu sepadan dengan 10.000 perumahan kota atau 1 juta dekstop komputer yang terhubung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com