KOMPAS.com - Indonesia dalam beberapa waktu terakhir menghadapi sejumlah kasus kebocoran data pengguna di internet.
Pada tahun 2019 lalu, data 13 juta pengguna e-commerce Bukalapak sempat diperjualbelikan di internet.
Kemudian pada Mei 2020, giliran 91 juta data pengguna Tokopedia yang diperjualbelikan peretas. Pada bulan yang sama, data 200 juta warga Indonesia di situs KPU diduga diretas.
Kini, yang masih hangat diperbincangkan, data pasien Covid-19 di Indonesia konon berhasil diambil peretas dan dijual di forum online.
Baca juga: Menkominfo Sebut Keamanan Data Digital Jadi Tanggung Jawab BSSN
Menanggapi hal ini, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan akan melakukan audit forensik guna menyelidiki kasus-kasus kebocoran data tersebut.
Menurut Menteri Kominfo, Johnny Plate, audit forensik tersebut akan dilakukan di data center milik kementerian dan lembaga pemerintah pusat dan daerah.
Baca juga: Hacker Klaim Miliki Data 200 Juta Warga Indonesia dari Situs KPU
Johnny mengatakan, audit forensik ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Perlu waktu dan kemampuan teknis yang tinggi sehingga proses audit forensik ini tidak akan bisa selesai dalam hitungan satu atau dua hari.
"Ini kejar-kejaran dengan kemampuan SDM kemampuan dan kualitas teknologi, serta kemampuan unethical hacking. Yang terjadi saat ini banyak unethical hacking mengambil data tidak sesuai hukum," kata Johnny dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (23/6/2020).
Baca juga: Ponsel BM Masih Beredar dan Tidak Diblokir di Batam, Ini Kata Kominfo
Ia mengatakan, proses audit forensik ini perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Proses ini memerlukan koordinasi dan evaluasi yang berlanjut.
Audit ini menurut Plate juga dilakukan untuk meningkatkan sistem teknologi keamanan, meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia, serta menjaga keamanan data di Tanah Air.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.