Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Jual Beli Akun Netflix, Spotify, dan YouTube Premium di Indonesia, Legalkah?

Kompas.com - 26/06/2020, 13:44 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

"Setelah satu bulan berlalu, si penjual mengirimkan lagi e-mail dan password yang berbeda dengan bulan sebelumnya, itu dilakukan hingga satu tahun," tuturnya kepada KompasTekno melalui pesan singkat.

Karena berganti-ganti akun, ia pun sering kehilangan riwayat tontonan yang belum ia selesaikan. Hal ini tidak cukup membuktikan, bahwa akun yang digunakan adalah legal. Sebab, pembeli harus masuk ke akun yang berbeda tiap bulannya.

Ada kemungkinan, bahwa akun-akun yang dijual adalah hasil retasan atau akun lama yang sudah non-aktif, lalu dihidupkan kembali.

Baca juga: Telkom Ungkap Alasan Netflix Masih Diblokir

Research Snipers melaporkan, ada kegiatan mengaktifkan lagi akun Netflix yang sudah dinon-aktifkan oleh hacker. Netflix memang masih akan menyimpan data akun-akun yang dinon-aktifkan selama 10 bulan sejak dimatikan. 

Lalu, hacker akan "menghidupkan" akun tadi lagi dengan e-mail dan password baru. Hacker kemudian menjual akun tersebut dengan harga lebih murah di media sosial dan situs eBay.

Tanggapan YouTube

Terlepas dari legalitas akun yang digunakan, fenomena jual-beli akun premium, apalagi dengan harga bukan resmi, adalah ilegal. Hal itu diamini oleh perwakilan Google Indonesia.

Dalam syarat dan ketentuan kebijakan berlangganan YouTube Premium pada poin keempat, disebutkan bahwa "penggunaan Anda atas Layanan Berbayar hanya untuk penggunaan pribadi dan non-komersial".

Sementara pada poin kelima, dijelaskan bahwa pengguna tidak boleh "membagikan sandi akun YouTube Anda kepada orang lain untuk mengizinkan mereka mengakses Layanan Berbayar yang tidak dipesan orang tersebut".

Google pun akan menindak akun yang terindikasi melanggar aturan berlangganan.

Baca juga: YouTube Akan Ingatkan Penggunanya untuk Istirahat

"Kami akan menon-aktifkan akun yang berulang kali melanggar Ketentuan Layanan kami," jawab perwakilan Google Indonesia saat dihubungi KompasTekno, Selasa (23/6/2020).

KompasTekno mencoba meminta tanggapan dari perwakilan Netflix dan Spotify di Indonesia tentangi fenomena ini. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada komentar dari kedua platform tersebut.

Dari penelusuran KompasTekno, khusus untuk Spotify, biasanya para penjual memanfaatkan keanggotaan family plan. Praktik semacam ini ternyata sudah terendus Spotify yang membuat mereka memperbarui syarat layanannya.

Dalam kebijakan barunya, Spotify ingin membuktikan bahwa akun yang terdaftar di family plan benar-benar  tinggal satu atap dengan melacak lokasi secara berkala.

Namun jika melihat praktik ini masih ada, mungkin saja penjual sudah bisa "mengakali" kebijakan Spotify tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com