Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Charless Babbage, Penemu Komputer yang Otaknya Dimuseumkan

Kompas.com - 05/04/2021, 19:00 WIB
Penulis Bill Clinten
|

KOMPAS.com - Pernahkah kalian berpikir bagaimana jadinya apabila di kehidupan yang modern ini tidak ada perangkat bernama "komputer"? Ya, saat ini kita sudah banyak bergantung pada komputer, agar pekerjaan bisa lebih efisien.

Komputer sendiri sebenarnya sudah dirancang ratusan tahun silam. Banyak sosok yang berpengaruh terhadap pengembangan komputer, seperti Alan Turing, Konrad Zuse, Henry Edward Roberts, Charles Babbage, dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak nama, Charles Babbage bisa dibilang merupakan sosok yang paling berkontribusi atas kehadiran komputer.

Sebab pada 1822 silam, ia menciptakan suatu mesin yang bisa menjalankan operasi perhitungan aritmetika. Metode ini lantas menjadi dasar dari pengembangan komputer yang kita kenal hingga saat ini.

Baca juga: Profil Tim Berners-Lee, Bapak Internet yang Sedih Melihat Ciptaannya

Dengan penemuan tersebut, tak aneh apabila banyak orang yang menganggap pria yang lahir pada 26 Desember 1791 ini sebagai "Bapak Komputer".

Namun, siapa sangka, jauh sebelum Babbage menggagas alat komputasi ia sempat sakit-sakitan dan terpaksa harus sekolah dari rumah.

Mengidap penyakit mematikan

Charles Babbage.Britannica Charles Babbage.
Sekitar tahun 1800-an, tepatnya ketika Babbage berumur delapan tahun, ia mengidap suatu penyakit demam yang mengkhawatirkan. Bahkan, penyakit misterius tersebut dikabarkan nyaris merenggut nyawanya.

Karena membahayakan dan daya tahan tubuhnya rentan, aktivitas Babbage pun terbatas, sampai-sampai ia harus rela mengenyam bangku pendidikan dari rumah.

Ia sebenarnya sempat belajar di sekolah grammar King Edward VI di wilayah South Devon, Inggris sekitar 1808-an. Namun, faktor kesehatan memaksanya untuk mundur dari sekolah dan ia harus kembali belajar secara privat.

Seiring berjalannya waktu, Babbage akhirnya bisa bersekolah dengan normal di lingkungan kelas melalui akademi Holmwood, Middlesex, Inggris. Di sekolah ini, kecintaannya terhadap matematika mulai tumbuh.

Cinta matematika, tapi...

Charles Babbage.ComputerHistory Charles Babbage.

Karena suka, seluruh teori matematika pun ia pelajari di perpustakaan sekolah tersebut.

Ketertarikannya pada matematika sukses membuatnya masuk ke kampus Trinity yang berada di bawah payung Universitas Cambridge pada 1810, serta kampus Peterhouse pada 1812.

Di sini, ia menjadi mahasiswa matematika terbaik dan lulus pada 1814.

Meski demikian, ia disinyalir tak begitu menikmati masa-masa kuliahnya. Sebab, ada sejumlah laporan yang mengklaim bahwa Babbaga ternyata bosan dengan teori matematika yang dipelajari di kampusnya.

Seluruh teori yang diajarkan, sudah ia pelajari sendiri melalui aneka buku yang ia baca dari perpustakaan sekolah lamanya tadi.

Mungkin dipicu rasa bosan, Babbage lantas membuat suatu kelompok matematika bernama Analytical Society pada 1812 yang bertujuan untuk mengulik lebih dalam soal matematika.

Pasalnya, kala itu matematika dinilai bisa menyelesaikan banyak persoalan di berbagai sektor industri, seperti navigasi, sains, hingga engineering

Penyelesaian masalah menggunakan metode matematika dan tabel penghitungan pun dianggap masih memakan waktu dan uang yang tidak sedikit lantaran akan banyak kalkulasi yang mungkin dilakukan.

Bikin mesin komputer

Ilustrasi mesin Difference Engine.Britannica Ilustrasi mesin Difference Engine.
Karena dinilai tidak efisien, Babbage pun mulai merancang suatu alat yang bisa menyelesaikan persoalan matematika menggunakan mesin pada 1819.

Tiga tahun kemudian, alat tersebut rampung dan dinamai "Difference Engine 0" dan digadang-gadang sebagai komputer pertama di dunia.

Apabila melihat gambar di atas, bentuk mesin tersebut sebenarnya sangat jauh berbeda dengan komputer saat ini.

Namun, prinsip kerja mesin itu sama dengan komputer modern, yaitu melakukan penghitungan angka alias komputasi.

Difference Engine 0 konon memiliki berat hingga belasan ribu kilogram dengan tinggi lebih dari dua meter.

Baca juga: Menengok Sejarah Microsoft, dari DOS hingga Windows dan Xbox

Mesin ini sendiri dioperasikan menggunakan sebuah engkol pegangan yang bisa diputar secara manual untuk menyelesaikan persoalan matematika.

Pada 1823, pemerintah Inggris tertarik akan cara kerja mesin ini dan menyuntikkan dana sebesar 1.700 Poundsterling supaya versi selanjutnya bisa dikembangkan.

Pantang menyerah

Sekitar sepuluh tahun kemudian, mesin bernama "Difference Engine 1" yang lebih mumpuni dari Difference Engine 0 berhasil dibuat dengan dana 17.000 Poundsterling.

Namun, alat tersebut belum bekerja sepenuhnya dan masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut.

Setahun setelahnya, proyek Difference Engine 1 tak lagi dibiayai oleh pemerintah dan disetop karena konon kekurangan dana.

Meski demikian, hal itu tidak membuat Babbage pantang menyerah dan berhenti untuk mengembangkan desain komputer bikinannya.

Sekitar 1837, ia merancang suatu sistem bernama Analytical Engine yang bisa menghitung persoalan matematika yang jauh lebih kompleks dan bisa dipakai untuk berbagai tujuan.

Kemudian pada 1846, ia memperbarui desain Difference Engine 1 menjadi Difference Engine 2 yang menjadi komputer mechanical pertama di dunia.

Sayangnya, Analytical Engine dan Difference Engine 2 tidak terwujud dalam sebuah produk nyata hingga Babbage tutup usia.

Baca juga: Mengenal Ada Lovelace, Perempuan Programmer Pertama dalam Sejarah

Organ otaknya dipamerkan di museum

Ilustrasi otak Babbage yang dipamerkan di museum.Wikipedia Ilustrasi otak Babbage yang dipamerkan di museum.
Babbage wafat pada 18 Oktober 1871 karena mengidap sebuah penyakit. Pada saat masih hidup, ia memutuskan untuk mendonasikan otaknya untuk keperluan sains ketika nantinya ia sudah meninggal.

Kini, setengah organ otak Babbage diabadikan di Hunterian Museum di Royal College of Surgeons, London.

Sedangkan setengahnya lagi dipamerkan di Science Museum, London bersama dengan komputer Difference Engine yang dirancang oleh Babbage.

Banyak orang yang mungkin belum mengenal Babbage. Namun, gagasannya soal prinsip kerja komputer patut dihargai sebagai suatu momen penting dalam sejarah manusia.

Sebab, berkat penemuannya, ia berhasil mengubah cara kerja orang banyak di masa modern yang kini agaknya semakin bergantung pada komputer.

Baca juga: Sejarah Google, Raksasa Mesin Pencari yang Hampir Dijual Murah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aplikasi Android Ini Ketahuan Rekam Suara Tanpa Izin Tiap 15 Menit

Aplikasi Android Ini Ketahuan Rekam Suara Tanpa Izin Tiap 15 Menit

Software
Saat Pemerintah AS Ingin Mengendalikan Al, Bagaimana dengan Kita?

Saat Pemerintah AS Ingin Mengendalikan Al, Bagaimana dengan Kita?

Internet
Review Samsung Galaxy A54 5G, HP Kelas Menengah Rasa Flagship

Review Samsung Galaxy A54 5G, HP Kelas Menengah Rasa Flagship

Gadget
OPPO Find N2 Flip Berikan Kesempatan Eksklusif untuk Bertemu Ricardo Kaká

OPPO Find N2 Flip Berikan Kesempatan Eksklusif untuk Bertemu Ricardo Kaká

Rilis
Cara Edit Transisi di CapCut TikTok agar Video Semakin Menarik

Cara Edit Transisi di CapCut TikTok agar Video Semakin Menarik

Software
Arti Kata “Cegil” yang Ramai di Twitter dan TikTok

Arti Kata “Cegil” yang Ramai di Twitter dan TikTok

Internet
5 Cara Mengatasi App Store Tidak Bisa Dibuka di iPhone dengan Mudah

5 Cara Mengatasi App Store Tidak Bisa Dibuka di iPhone dengan Mudah

Software
Masuk Musim Baru, PUBG Mobile Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis

Masuk Musim Baru, PUBG Mobile Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis

Game
XL Axiata Rilis Kartu Perdana dan Paket Internet Haji, Ini Daftar Harganya

XL Axiata Rilis Kartu Perdana dan Paket Internet Haji, Ini Daftar Harganya

e-Business
Spesifikasi dan Harga Itel S23 di Indonesia, Ponsel Murah dengan Fitur Menengah

Spesifikasi dan Harga Itel S23 di Indonesia, Ponsel Murah dengan Fitur Menengah

Gadget
Game Legendaris PS2 Ini Dirilis Ulang untuk PS5

Game Legendaris PS2 Ini Dirilis Ulang untuk PS5

Game
[POPULER TEKNO] Ponsel Itel S23 Resmi di Indonesia | Akhir Riwayat YouTube Stori

[POPULER TEKNO] Ponsel Itel S23 Resmi di Indonesia | Akhir Riwayat YouTube Stori

Internet
Army Bisa 'Foto Bareng' Suga BTS Pakai Samsung Galaxy S23 Ultra di Arena Konser

Army Bisa "Foto Bareng" Suga BTS Pakai Samsung Galaxy S23 Ultra di Arena Konser

Gadget
Antusiasme Tinggi, Samsung Tambah Stok Peminjaman Galaxy S23 Ultra untuk Penonton Konser Suga BTS di Jakarta

Antusiasme Tinggi, Samsung Tambah Stok Peminjaman Galaxy S23 Ultra untuk Penonton Konser Suga BTS di Jakarta

Gadget
Hands-on Vivo Y36 Series, Ponsel Menengah dengan Desain Mewah

Hands-on Vivo Y36 Series, Ponsel Menengah dengan Desain Mewah

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com