Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2021, 16:09 WIB
Reska K. Nistanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

"F-16 adalah pesawat tempur bermesin tunggal, sangat efisien dan terjangkau yang telah terbukti keandalannya lewat berbagai situasi tempur di dunia, dan selama ini membuktikan perannya di TNI AU," kata Kelly.

Soal perbedaan jumlah mesin ini, Kelly menyebut perbedaan biaya operasional antara pesawat bermesin tunggal dan ganda, bisa mencapai 25 persen.

Yang pasti, Kelly menegaskan bahwa F-16 Block 72 sebagai pesawat tempur generasi 4,5, memiliki kemampuan tempur untuk melakukan semua misi yang dibutuhkan TNI AU.

"Dan yang terpenting biaya operasi dan kepemilikannya lebih rendah dibanding pesawat dua mesin seperti F-15," terang Kelly.

Upgrade kemampuan

Untuk diketahui, pesawat-pesawat F-16 TNI AU yang dimiliki saat ini adalah varian Block 15, Block 25, dan Block 40. Semuanya adalah buatan tahun 1980-an.

Batch pertama F-16A/B Block 15 yang dikirim lewat proyek Peace Bima Sena I pada tahun 1986, telah mengikuti program enhanced midlife upgrade program (eMLU), yang selesai pada awal 2020.

Upgrade "peremajaan" itu memberikan peningkatan kemampuan F-16 dalam hal avionik, datalink, helmet mounted queuing system, dan kemampuan mengusung sistem persenjataan baru, sehingga setara dengan F-16C/D.

Namun, radar yang di-upgrade dalam konfigurasi eMLU adalah radar dengan pemindaian mekanik, alih-alih jenis elektronik aktif (AESA/active electronically scanned array) seperti dalam Block 72.

Sementara F-16  batch kedua yang dikirim lewat proyek Peace Bima Sena II pada 2017, yakni Block 40, pesawat tempur tersebut telah di-upgrade dengan kemampuan seperti di atas, sebelum dikirim ke Indonesia.

Saat ini pihak Lockheed Martin mengaku tengah berdiskusi dengan TNI AU untuk meng-upgrade lagi pesawat-pesawat tersebut, baik dengan konfigurasi eMLU agar sesuai dengan batch pertama, atau konfigurasi V yang mirip dengan Block 72.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com