Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Besar Vendor Smartphone di Indonesia Kuartal III-2021, Oppo Salip Xiaomi

Kompas.com - 18/12/2021, 08:01 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Firma riset pasar IDC merilis daftar lima merek smartphone teratas di Indonesia untuk kuartal-III (Juli-September) 2021.

Berbeda dengan kuartal-II (April-Juni) 2021, Oppo kini menjadi merek ponsel teratas di Tanah Air.

Dalam keterangan tertulisnya, IDC tidak menyebut secara pasti berapa angka pangsa pasar masing-masing vendor. Namun dari grafis yang dirilis, Oppo nampak memiliki pangsa pasar (market share) yang lebih dari 20 persen.

Dengan angka tersebut, Oppo menggeser posisi Xiaomi pada periode sebelumnya dengan market share lebih dari 25 persen.

Xiaomi sendiri harus turun ke posisi tiga di Indonesia dengan besaran market share lebih dari 15 persen.

Adapun merek smartphone teratas kedua yang berada di bawah Oppo adalah Vivo dengan pangsa pasar sekitar 20 persen.

Baca juga: 5 Besar Merek Smartphone Global, Apple Depak Xiaomi dari Urutan Kedua

Sementara itu, merek smartphone di bawah Xiaomi yang berada di posisi keempat dan kelima adalah Samsung dan Realme dengan pangsa pasar masing-masing mencapai lebih dari 15 persen dan sekitar 10 persen.

Berikut adalah urutan 5 besar merek smartphone di Indonesia kuartal III-2021 versi IDC.

  1. Oppo
  2. Vivo
  3. Xiaomi
  4. Samsung
  5. Realme

Daftar 5 merek smartphone teratas di Indonesia pada kuartal-III 2021 versi IDC.IDC Daftar 5 merek smartphone teratas di Indonesia pada kuartal-III 2021 versi IDC.
Jumlah pengiriman smartphone menurun

IDC tidak mengumbar berapa jumlah smartphone yang sukses dijual atau dikirimkan masing-masing vendor tersebut, berikut angka pasti pangsa pasar yang mereka miliki.

Namun, IDC mengatakan bahwa jumlah total pengiriman (shipment) smartphone di Indonesia pada kuartal-III 2021 ini menurun 12,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Angka pengiriman smartphone tersebut, yang "hanya" berkisar di angka 9,2 juta unit, menurun karena industri smartphone masih terkena efek pandemi Covid-19.

Menurut IDC, gelombang kedua Covid-19 yang memuncak pada Juli 2021 lalu membuat regulator memperketat kebijakan yang berimbas pada menurunnya penjualan secara offline.

Hal ini berdampak pada sejumlah aspek bisnis smartphone itu sendiri, salah satunya adalah pasokan dan harga komponen, begitu juga pasokan perangkat di pasar pada periode Juli-September 2021.

Baca juga: Menyoal Biang Keladi Kelangkaan Chip yang Bikin Pusing Industri Global

Walhasil, IDC menyebut bahwa harga sejumlah perangkat 4G, terutama di segmen entry-level, semakin meningkat.

Hal ini dibarengi dengan fokus vendor smartphone yang semakin beralih ke perangkat 5G, sehingga smartphone 4G stoknya juga bakal semakin berkurang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com