Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Perlu Imajinasi Kuat untuk Digitalisasi Papua

Kompas.com - 20/12/2021, 11:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Out of the box”

Ada sekitar 1.600 site yang dipinjam-pakaikan Pemda kepada BAKTI di Papua, dan 2.800 lainnya di NTT.

“Proses pinjam pakai lebih cepat dibanding proses pembangunan. Terbalik dari sebelumnya, dulu Bakti yang kejar-kejar pemda soal lahan,” tutur Dirut BAKTI Kominfo, Anang A Latif.

Ketika masalah lahan “selesai”, membangun jaringan tulang punggung tidak pula mudah mencapai titik tujuan akhir seperti Palapa Ring yang perlu dana integrasi dengan jaringan serat optik yang lain ketika harus masuk lebih jauh.

Juga satelit HTS (high throughput satellite) Satria yang diluncurkan 2023 kelak yang akan masuk ke 150.000 titik di seluruh Indonesia, menghubungkan manusia di tempat terpencil sekalipun.

Mendirikan satu BTS di satu desa, jika di Jawa sudah bisa dikatakan menyelesaikan masalah layanan telekomunikasi karena semua penduduk dapat mengaksesnya. Di Papua atau NTT, penduduk satu desa yang tinggalnya terpencar-pencar, dibatasi selat, bukit dan hutan lebat, perlu memasang pengulang (repeater) karena sebagiannya tidak terjangkau sinyal BTS.

Namun itu belum cukup, kebutuhan manusia akan selalu bertambah apalagi Satria dengan kapasitas 150 GB hanya membagi 1,14 GB per pengguna. Kalaupun kelak ada satelit Satria 2A dan 2B dengan kapasitas 300 GB, itu baru mampu menyediakan kapasitas per pengguna sampai 2,29 GB.

Upaya mendigitalkan masyarakat di kawasan 3T pun tidak akan pernah usai hingga beberapa dekade. Perlu akal yang kuat, imajinasi yang luas dan pemikiran yang out of the box untuk menyetarakan 26,5 juta penduduk dengan 245 jutaan saudara-saudaranya di luar 3T yang sudah menikmati data sampai 50 GB. Seperti yang kini dilakukan BAKTI. ***

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com