KOMPAS.com - CEO Tesla, Elon Musk, memborong lebih dari 73 juta lembar saham Twitter. Orang terkaya di dunia itu kini resmi memiliki 9,2 persen perusahaan Twitter.
Hal itu baru terungkap pada Senin (4/4/2022), setelah dokumen filing 13G Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC) milik Elon Musk dirilis ke publik.
Langkah Musk memborong saham Twitter itu turut membuat harga saham Twitter melonjak hingga 27 persen pada sesi perdagangan Senin (4/4/2022) di bursa New York Stock Exchange (NYSE) AS.
Hal ini bukanlah sesuatu yang baru. Pasalnya, selama ini, orang terkaya dunia ini kerap dilabeli sebagai "real influencer".
Baca juga: Deretan Twit Elon Musk yang Bikin Bursa Saham Hijau
Kicauan dan tindakan Elon Musk kerap kali memengaruhi kondisi pasar, entah itu membuat saham perusahaan naik/turun, bahkan membuat harga mata uang kripto meroket/anjlok.
Dalam kasus Twitter, harga saham perusahaan dengan ticker "TWTR" ini ditutup di harga 39,3 dollar AS (sekitar Rp 565.620) per lembar saham pada sesi perdagangan Jumat (1/4/2022).
Pada sesi perdagangan Senin, harga saham Twitter dibuka di level 47,93 dollar AS (kira-kira Rp 689.864) per lembarnya.
Pada sesi perdagangan Senin yang masih berlangsung di bursa NYSE, saham Twitter diperdagangkan di rentang harga 46,86 dollar AS hingga puncaknya menyentuh angka 51,37 dollar AS.
Kini, menurut pantauan KompasTekno di situs Google Finance, saham perusahaan dengan kode ticker TWTR itu diperdagangkan di level 49,97 dollar AS (setara Rp 719.226) per lembar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.