KOMPAS.com - Pendiri Microsoft sekaligus salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates, menyuntikkan dana senilai 20 juta dollar AS atau sekitar Rp 298 miliar (kurs rupiah Rp 14.900) ke startup bernama Blue Frontier.
Pendanaan tersebut disalurkan melalui Breakthrough Energy Ventures, perusahaan investasi yang didirikan oleh Gates yang fokus mengembangkan energi baru dan mengurangi emisi karbon Bumi.
Adapun Blue Frontier fokus mengembangkan sistem pendingin udara yang lebih bersih dibanding teknologi Air Conditioner (AC) saat ini.
Baca juga: Bill Gates Tidak Mau Jadi Orang Terkaya di Dunia Lagi, Rp 300 Triliun Didonasikan
Dalam perancangan produknya, Blue Frontier akan menggunakan larutan garam pekat (concentrated salt solution) untuk menghasilkan sistem AC yang lebih bersih. Sebab, sistem AC saat ini dinilai kotor karena membutuhkan energi dan mengeluarkan gas rumah kaca termasuk hidrofluorokarbon dan karbon dioksida.
Selain itu, perubahan iklim akan terus membuat cuaca panas menjadi lebih sering terjadi, sehingga masyarakat akan terus menerus bergantung pada AC yang "kotor".
Dengan teknologi yang dikembangkannya, Blue Frontier mengeklaim sistemnya mampu mengurangi konsumsi energi hingga 90 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizmodo, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Begini Isi CV Bill Gates 48 Tahun Lalu Saat Melamar Kerja
Untuk penerapannya, sistem ini dapat diterapkan pada bangunan non-perumahan atau bangunan baru yang mendukung adanya rooftop. Sayangnya startup yang berbasis di Florida itu tidak menjelaskan bagaimana cara kerja sistem pendingin yang mereka kembangkan.
Menurut dokumen Blue Frontier yang diunggah di situs perusahaan, larutan garam pekat akan berfungsi sebagai pengering. Larutan tersebut terkonsentrasi melalui pompa panas yang kemudian menguapkan separuh air dan ditahan hingga pendinginan diperlukan.
Ketika larutan tersebut bersentuhan dengan udara, maka kelembapan udara diserap oleh uap air, sehingga mengurangi suhu udara secara tidak langsung.
Baca juga: Bill Gates Ogah Investasi Kripto, Ini Alasannya
Pada Maret lalu, Laboratorium Energi Terbarukan Nasional (NREL), dan Pusat Penelitian Xerox Palo Alto (Xerox PARC) merilis laporan tentang jumlah karbon yang dilepas setiap tahunnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.