Hal itu perlu dilakukan agar Bulan tidak terlihat terlalu terang atau terlalu gelap, dengan objek lain di sekitarnya. Selain mengatur exposure bulan, pengguna juga dapat menyesuaikan tingkat exposure pada obyek lain. Khusus pada ponsel Android, tingkat exposure dapat disesuaikan melalui mode "Pro".
Pastikan smartphone dalam keadaan stabil saat membidik Gerhana Bulan Total. Untuk itu, diperlukan alat tambahan, yakni tripod untuk menjaga keseimbangan kamera. Sehingga, bulan bisa terlihat jelas dan tidak blur.
Apabila tidak memiliki tripod, Anda bisa memanfaatkan alat lain, seperti buku atau botol yang disusun sedemikian rupa sebagai penyangga ponsel.
Pastikan tombol bidik atau shutter di kamera ponsel berfungsi dengan baik. Dengan demikian, pengguna bisa meminimalisir guncangan di ponsel akibat tombol shutter yang nge-lag (tersendat) atau gagal berfungsi.
Anda bisa memanfaatkan fitur timer atau menggunakan asisten virtual, seperti Google Assistant dan Siri. Untuk smartphone yang didukung stylus pen, seperti Galaxy Note series atau Galaxy Z Fold, bisa memanfaatkan S Pen untuk tombol shutter jarak jauh.
Baca juga: Menakjubkan, Momen Gerhana Matahari Total yang Direkam Kru Pesawat
Jika ingin bulan terlihat lebih besar, pengguna bisa mengatur posisi kedekatan bulan dengan menggunakan fitur zoom in. Meski demikian, langkah ini tidak dianjurkan untuk zoom lebih dari 2x atau menggunakan zoom digital, karena berpotensi dapat menurunkan kualitas gambar.
Anda juga bisa menggunakan lensa telefoto eksternal untuk smartphone. Sebab, biasanya fitur zoom bawaan ponsel memiliki kemampuan terbatas. Dengan lensa tambahan, diharapkan hasil bidikan Gerhana Bulan Total akan lebih baik. Lensa telefoto eksternal untuk smartphone bisa dibeli secara online di marketplace.
Apabila memungkinkan, sangat disarankan untuk mengambil foto Gerhana Bulan Total dengan format gambar beresolusi tinggi. Format gambar ini terbilang ideal karena dapat membantu pengguna dalam proses penyuntingan (editing) gambar nantinya. Pada beberapa ponsel Android, opsi format gambar dapat diatur menjadi RAW (DNG) melalui menu pengaturan kamera.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan mode Pro saat memotret Gerhana Bulan Total. Dengan mode Pro, fotografer bisa mengatur ISO, shutter speed (kecepatan bidik gambar), fokus, dan apperture (bukaan lensa) sesuai kebutuhan.
Untuk memotret Gerhana Bulan Total, pastikan ISO berada di level terang dan lambatkan kecepatan shutter. Jangan ragu untuk mengubah setting-an berkali-kali sesuai tahapan gerhana untuk mendapatkan hasil terbaik.
Pastikan juga mengatur fokus gambar secara manual lewat viewfinder (jendela bidik) serta atur tingkat kecerahannya.
Baca juga: 6 Tips Memotret Gerhana Bulan dengan Smartphone
Saat memotret Gerhana Bulan Total, flash tidak diperlukan karena jarak objek yang sangat jauh. Mengaktifkan flash justru bisa merusak hasil foto.
Apabila fitur kamera di smartphone dirasa kurang mumpuni, Anda bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga yang tersedia d Google Play Store maupun App Store.
Pengguna Android disarankan untuk menggunakan aplikasi bernama Sky Map, sementara pengguna iPhone dapat memanfaatkan aplikasi NightCap Camera. Kabar baiknya, kedua aplikasi ini dapat diunduh secara cuma-cuma alias gratis.
Pengguna juga bisa memanfaatkan fitur time lapse (selang waktu) untuk menangkap setiap momen Gerhana Bulan Total. Namun, pastikan dulu daya ponsel cukup terisi. Sebab, perekaman time lapse membutuhkan waktu cukup lama.
Tips terakhir untuk memotret Gerhana Bulan Total adalah mengedit hasil foto. Anda bisa menggunakan aplikasi penyunting gambar yang biasa digunakan, misalnya Adobe Lightroom, Pixlr, atau PicsArt Studio, sebagaimana dihimpun dari Gadget 360.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.