Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 05/01/2023, 15:01 WIB

KOMPAS.com - Pada September 2022 lalu, media sosial Instagram menguji coba sebuah fitur baru yang bernama “Add Topics”. Fitur tersebut memungkinkan pengguna menambahkan jenis topik dari konten Reels yang diunggah.

Fitur “Add Topics” ini juga dapat digunakan untuk menjangkau audiens lain ataupun meningkatkan performa dari konten yang dipublikasi. Tidak hanya itu, fitur tersebut juga berguna untuk membantu pengguna terkoneksi dengan lebih banyak orang yang memiliki minat serupa.

Jadi, ketika ingin menggunggah konten Reels, pengguna harus memilih tiga topik. Tiga topik yang dipilih harus memiliki korelasi yang konten yang diunggah. Pilihan topik yang tersedia setidaknya ada 15 topik.

Baca juga: 3 Cara Tag Orang di Instagram Stories Tanpa Kelihatan

Topik-topik tersebut, antara lain “Fashion and Beauty”, “Animals”, “Transportation”, “Food and Drink”, “Visual Arts”, “Travel”, “Sports”, “Science and Tech”, “Relationships”, “Performing Arts”, “Games”, “TV and Movies”, “Home and Garden”, “Business”, dan “Education”.

Dari topik utama di atas, Instagram juga menawarkan sub-topik yang spesifik. Sehingga memudahkan pengguna untuk memilih topik yang lebih detail untuk konten yang mereka unggah.

Selain meningkatkan engagement dari Reels, kehadiran fitur ini juga secara tidak langsung membantu algoritma Instagram dalam menyuguhkan konten-konten ke penggunanya.

Secara keseluruhan, cara kerja dari fitur “Add Topics” ini cukup serupa dengan hashtags (tagar/tanda pagar). Sebelumnya, pengguna yang ingin meningkatkan jumlah likes atau ingin menarik pengguna lain melihat/menonton konten yang diunggah, perlu menyertakan hashtags di dalam caption.

Namun, ternyata menurut CEO Adam Mosseri, penggunaan hashtags sudah tidak lagi relevan dan memiliki dampak yang signifikan. Bahkan nyaris tidak berfungsi untuk meningkatkan engagement konten.

Baca juga: Cara Membuat Recap Reels 2022 di Instagram untuk Rangkum Konten Sepanjang Tahun

“Tentu hashtags penting. Beberapa orang masih mengunjungi laman Pages. Jadi, menambahkan hashtags ke konten foto ataupun video masih (dinilai) baik,” ujar Mosseri dalam Instagram Stories (handle @mosseri) pada September lalu, yang diunggah ulang oleh pengulas aplikasi Matt Navara di Twitter (handle @MattNavarra).

“Namun, itu (tagar) tidak lagi dijadikan sebagai “senjata utama” dan dimohon untuk tidak menambahkan 50 hashtags ke semua konteh yang diunggah. (Karena) tidak akan ada seorang pun yang melihat dan itu tidak membantumu untuk menjangkau pengguna lain,” pungkas Mosseri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke