KOMPAS.com - Belakangan, situs pemerintahan (domain go.id) dan situs perguruan tinggi (domain ac.id) terpantau marak memuat situs judi online.
Sepengalaman KompasTekno, Rabu (18/1/2023) sore, kami bisa dengan mudah menemukan situs judi online yang menggunakan domain go.id dan ac.id di Google, dengan kata kunci "slot", "slot88", "situs slot gacor".
Baca juga: Daftar 15 Game Judi Online yang Diblokir Kominfo, Termasuk Domino Qiu Qiu
Dengan kata kunci tersebut, kami menemukan banyak hasil pencarian yang mengarahkan ke link judi online dari berbagai situs pemerintahan seperti:
Terkait masalah ini, dua pengamat keamanan siber Indonesia, Afif Hidayatullah dan Pratama Persadha satu suaru bahwa situs web pemerintah dan perguruan tinggi yang menampilkan "situs slot gacor" alias judi online ini sudah diretas alias kena hack.
Lantas, sebenarnya apa motif hacker menyusupi situs pemerintah dan perguruan tinggi dengan link situs slot gacor ini?
Afif Hidayatullah yang merupakan seorang peneliti keamanan siber independen yang juga seorang bug hunter (pemburu lubang keamanan internet) menjelaskan, berpendapat bahwa motif di balik maraknya situs pemerintahan dan perguruan tinggi yang disusupi link situs slot gacor itu adalah tak jauh-jauh dari duit.
Baca juga: Hati-hati, Aplikasi Judi Online Ini Menyamar Jadi Game Anak-anak di App Store
Afif mengungkapkan, link situs judi online bisa menyusup ke situs pemerintahan dan perguruan tinggi karena situs-situs itu sudah diretas sebelumnya oleh hacker.
"Peretas sudah membobol server situs pemerintahan dan perguran tinggi tersebut dan sudah menanamkan backdoor alias akses ke server," kata Afif melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Rabu (18/1/2023) sore.
Nah, hacker kemudian backdoor ke situs pemerintahan dan perguruan tinggi kepada pembeli demi cuan.
Dalam kasus ini, pembeli backdoor merupakan tim dari situs judi online. Dengan backdoor atau akses ke server yang diberikan hacker, TI situs judi online bisa menginjeksi skrip iklan situs judi online. Nah, skrip iklan inilah yang kita temui tadi, seperti tangkapan layar di atas.
Menurut Afif, bagi pembeli, dalam kasus ini tim judi online, mereka memasang iklan situs judi online milik mereka sendiri demi bisa meningkatkan Search Engine Optimization (SEO) dari situs judi tersebut.
Afif menyebut praktik ini sebagai "Black Hat SEO" atau SEO Jahat, praktik yang memungkinkan untuk meningkatkan volume dan kualitas traffic kunjungan melalui mesin pencari, menuju situs web judi online.
Praktik black hat SEO ini cenderung tidak disetuju, tidak etis, dan menyalahi aturan mesin pencarian soal SEO.
Baca juga: Perbedaan Jenis Hacker antara White Hat, Black Hat, dan Grey Hat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.