KOMPAS.com - Biro Investigasi Federal AS (FBI), bersama penegak hukum dan otoritas terkait lainnya dari AS dan Eropa, berhasil meretas (hack) sebuah situs web milik kelompok peretas (hacker) yang biasa dijuluki dengan "Hive".
Hive diketahui merupakan sekelompok hacker yang biasa melancarkan aksinya di dunia maya dengan cara mengunci data target, lalu meminta imbalan ke korban untuk membebaskan data yang dikunci. Biasanya, metode seperti ini disebut sebagai ransomware atau perangkat pemeras.
Menurut FBI, ketika mengakses situs web milik Hive, muncul banner yang menerangkan bahwa website ini terbukti telah melakukan beragam pelanggaran hukum yang diatur oleh FBI, lembaga rahasia AS (Secret Service), dan beberapa lembaga pemerintahan di Eropa.
Lembaga Keadilan (Pengadilan) AS, yang diwakili oleh Deputi Jaksa Penuntut Umum AS Lisa Monaco, mengatakan bahwa butuh sekitar tujuh bulan bagi FBI untuk melakukan investigasi dan meretas website Hive.
Baca juga: Sebanyak 35.000 Akun PayPal Dibobol Hacker, Data Pengguna Dicuri
Dalam kurun waktu tersebut, FBI berhasil mendapatkan ratusan hingga ribuan file "kunci" yang disimpan di server Hive secara diam-diam.
Adapun ribuan file yang berhasil dibobol ini bisa dipakai untuk membebaskan data-data yang sebelumnya "disandera" dan dijadikan obyek ransomware oleh Hive.
"Sederhananya, kami berhasil meretas si peretas untuk menegakkan keadilan," kata Monaco, dikutip KompasTekno dari PCMag.com, Minggu (29/1/2023).
Selain meretas situs web Hive, FBI juga mengatakan pihaknya berhasil mendeteksi dan memblokir dua server utama (back-end) Hive yang berlokasi di Los Angeles, AS.
Konon, server ini biasa digunakan Hive untuk menyimpan data-data penting mereka, boleh jadi data-data milik target ransomware yang sudah dicuri atau dikunci kelompok peretas tersebut.
Meski situs web Hive berhasil diretas FBI, belum bisa dipastikan apakah aksi serangan siber dari Hive akan berhenti total atau tidak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.