Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Isi Pabrik Samsung di Gumi Korsel, Tempat Galaxy S23 Ultra Dirakit dan Diuji oleh Robot

Kompas.com - 11/04/2023, 19:15 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain ke kantor pusat Samsung Digital City, KompasTekno juga berkunjung ke pabrik Samsung yang dinamai "Smart City" di Gumi, Korea Selatan.

Ini merupakan kesempatan langka karena kami bisa masuk dan melihat langsung line production (lini produksi) Samsung. Di sana, kami bisa melihat karyawan Samsung dan banyak mesin dan robot sedang memproduksi komponen dan merakit HP Samsung.

Sebelum melihat lini produksi, kami mampir terlebih dahulu ke Smart Gallery di Gedung A Smart City. Di sana, kami bisa melihat display 2.300 model HP yang pernah dibikin Samsung. Ribuah HP itu dipajang di etalase kaca yang terletak di kanan dan kiri sebuah lorong.

Baca juga: Main ke Kantor Pusat Samsung Korea, Seperti Kota dengan Fasilitas Lengkap

Selain itu, kami juga bisa melihat rekaman iklan-iklan HP Samsung yang pernah dirilis, termasuk iklan HP lawas Samsung Magic Hole yang dibintangi oleh aktor Lee Min Ho.

Sebagian dari 2.300 model HP Samsung dipajang di etalase kaca.KOMPAS.com/ Lulu C. Mahendra Sebagian dari 2.300 model HP Samsung dipajang di etalase kaca.
Di Smart Gallery, kami juga bisa melihat display isi jeroan dua ponsel flagship Samsung Galaxy S23 Ultra dan Galaxy Z Flip 4 ketika dibongkar. Mulai dari chipset, komponen kamera, Printed Circuit Board (PCB), komponen segel anti-air, dan lainnya.

Sayangnya, bagian isi jeroan HP Samsung tersebut tidak bisa didokumentasikan karena bersifat rahasia.

Banyak robot dan mesin otomatis

Setelah berkeliling di Smart Gallery, kami pindah ke Gedung C - Smart City. Di sinilah line production Samsung berada. Kami diajak berkeliling dengan dipandu oleh pegawai Samsung.

Di awal, kami diajak keliling ke tempat pembuatan Printed Circuit Borad (PCB) yang dikerjakan sepenuhnya secara otomatis oleh robot.

Selanjutnya, kami diajak berkeliling ke tempat perakitan HP Samsung. Di depan pintu masuk, kami bisa melihat jumlah unit HP Samsung yang sudah dirakit sejak 1988 hingga sekarang. Sebagai bocoran, jumlahnya sudah mencapai miliaran unit dan terus bertambah setiap detiknya.

Baca juga: Pabrik Samsung Mati Lampu 30 Menit, Harga Chipset Dunia Melambung

Saat menginjakkan kami ke dalam ruangan, kami bisa melihat ruangan yang sangat luas lengkap dengan mesin otomatis dan robot yang sibuk merakit ponsel. Ada pula beberapa karyawan Samsung yang berjaga dan mengawasi operasi mesin dan robot.

Waktu kami datang, line production Samsung di Gumi ini sedang merakit Samsung Galaxy S23 series, utamanya Galaxy S23 Ultra.

Di sana, kami melihat berbagai komponen Galaxy S23 Ultra seperti layar, kamera, hingga casing belakang (back cover) disatukan.

Robot menyatukan sampul belakang (back cover) Galaxy S23 Ultra di pabrik Samsung, Gumi, Korea Selatan.dok. Samsung Robot menyatukan sampul belakang (back cover) Galaxy S23 Ultra di pabrik Samsung, Gumi, Korea Selatan.
Setelah dirakit, Galaxy S23 Ultra memasuki tahap pengujian. Pengujian mencakup semua fungsi HP. Mulai dari layar, kamera, performa PCB, ketahanan terhadap air, NFC, fingerprint, port pengisi daya, audio, sinyal 3G/4G/5G, stress test dengan temperatur tinggi, konsumsi daya, face unlock, dan masih banyak lainnya.

Pengujian ini dilakukan selama 24 jam non-stop. Makanya mayoritas dilakukan oleh robot secara otomatis. Namun terkadang, ada unit HP yang tetap harus dites kembali oleh penguji manusia. Tujuannya untuk memastikan hp tidak cacat dan layak jual.

Baca juga: Inilah The Third Eye, Mata Robot untuk Pencandu Smartphone

Selain itu, software HP juga diuji. Kalo ditemukan error, defender harus melakukan update firmware.

Di pabrik Smart City di Gumi, Korea Selatan, Samsung juga menguji 90 persen dari 10.000 aplikasi pihak ketiga yang ada di HP samsung. Tujuannya, agar samsung bisa meningkatkan pengalaman pengguna serta langsung melaporkan ke pemilik aplikasi bila ditemukan error.

Mesin otomatis tengah menguji layar Samsung agar terbebas dari gelembung udara.dok. Samsung Mesin otomatis tengah menguji layar Samsung agar terbebas dari gelembung udara.
Setelah pengujian selesai, ponsel kemudian dimasukkan ke dalam kotak penjualan. Proses ini juga dilakukan oleh robot. Selanjutnya, robot juga akan memasukkan 25-50 unit HP ke dalam kotak yang lebih besar untuk siap dikirimkan ke konsumen Samsung di seluruh dunia.

Menurut informasi dari staf di sana, line production Samsung di Gumi ini paling tidak dirombak 2 kali dalam setahun.

Baca juga: Layar Galaxy Fold Dilipat Berkali-kali Dalam Video Uji Ketahanan

Pada awal tahun, line production digunakan untuk merakit HP Galaxy S series model baru seperti Galaxy S23 yang meluncur Februari lalu. Kemudian di pertengahan tahun, line production akan digunakan untuk merakit ponsel lipat model baru dari seri Galaxy Z Flip/Fold.

Robot bertangan untuk uji Galaxy Watch

Robot bertangan lainnya yang bertugas menguji fitur dan fungsi perangkat Samsung Galaxy Watch di Gumi, Korea Selatan.dok. Samsung Robot bertangan lainnya yang bertugas menguji fitur dan fungsi perangkat Samsung Galaxy Watch di Gumi, Korea Selatan.
Tak hanya HP, di gedung ini pula Galaxy Watch diuji. Pengujian dilakukan oleh robot yang memiliki tangan layaknya manusia. Perangkat Galaxy Watch terpasang di tangan robot tersebut.

Robot akan menggerakkan tangannya untuk menirukan gerakan manusia ketika menggunakan jam tangan pintar. Gerakannya seperti mengangkat tangan seolah melihat jam, tangan yang berayun ketika manusia sedang jalan, dan gerakan lainnya.

Dengan gerakan tersebut, Galaxy Watch diuji apakah bisa mendeteksi gerakan sehingga bisa menampilkan informasi jumlah langkah, durasi aktivitas, dan lainnya.

Di Samsung Smart City ini pula Samsung melakukan pengujian untuk Galaxy Buds dan laptop Galaxy Book. Beberapa model ponsel generasi sebelumnya juga diuji untuk menemukan potensi masalah yang mungkin muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com