Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Jelaskan Cara Kerja Algoritma Instagram

Kompas.com - 03/06/2023, 14:02 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber BGR

KOMPAS.com - Setiap media sosial memiliki sistem algoritma yang berbeda dalam menampilkan konten di halaman utama (feed) mereka, tidak terkecuali Instagram (IG).

Media sosial berbasis foto dan video itu menggunakan algoritma agar bisa menyuguhkan konten yang relavan dan sesuai pribadi penggunanya.

CEO Instagram, Adam Mosseri membeberkan bagaimana cara kerja algoritma di Instagram. Lewat blog resmi IG, Mosseri mengatakan penjelasan ini dilakukan untuk meluruskan kesalahpahaman sistem algoritma IG yang terjadi di sebagian kreator dan pengguna lainnya.

“Kami menjelaskan lebih lanjut tentang cara kerja pemeringkatan konten di Instagram dan membagikan beberapa fitur baru sebagai tanggapan kepada kreator yang sudah membantu meningkatkan pengalaman pengguna,” tulis Mosseri pada Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Trik Bikin Instagram Reels Lebih Menarik, Ini 5 Caranya

Pemeringkatan yang dimaksud adalah konten mana saja yang dianggap menarik dan punya potensi untuk dilihat oleh pengguna lain. Artinya, semakin tinggi peringkat tersebut, konten yang diunggah berpeluang dilihat oleh lebih banyak pengguna.

Tak hanya satu

Mosseri menyebut bahwa Instagram tidak memakai satu sistem algoritma untuk keseluruhan konten yang diunggah ke platform. Setiap area atau jenis konten menerapkan sistem algoritmanya masing-masing.

“Instagram tidak memiliki satu algoritma secara keseluruhan yang mengawasi apa saja konten yang dilihat pengguna dan yang tidak di dalam aplikasi,” pungkas Mosseri.

“Kami menggunakan beragam algoritma, melakukan klasifikasi, dan memproses setiap (data) berdasarkan tujuan. Kami ingin memanfaatkan waktu pengguna sebaik mungkin dan memercayai teknologi personalisasi pengalaman pengguna adalah langkah terbaik,” tambahnya.

Ilustrasi Instagram ShoppingLater Ilustrasi Instagram Shopping

Mosseri menyebut bahwa konten Instagram Feed, Stories, Explore, Reels, Search, dan lainnya menggunakan sistem algoritmanya masing-masing dan berbeda satu dengan yang lainnya.

Baca juga: Inikah Tampilan Platform Baru Instagram untuk Saingi Twitter?

Sistem peringkat yang diberlakukan Instagram, salah satunya, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan merekomendasikan konten yang relevan menyesuaikan jenis konten yang diunggah.

“Setiap bagian dari aplikasi—Feed, Stories, Explore, Reels, Seach, dan lainnya—menggunakan algoritma yang menyesuaikan cara pemakaian pengguna. Pengguna lebih memilih untuk melihat konten dari teman terdekatnya di Stories dan menggunakan Explore untuk menemukan konten baru dan kreator yang menarik di Reels,” ujar Mosseri.

Mosseri juga menyebut bahwa penjelasan di atas yang mendasari Instagram menerapkan sistem algoritma yang berbeda berdasarkan jenis konten dan fitur yang ditawarkan IG.

“Kami memberi peringkat tertentu kepada tiap jenis konten di aplikasi dan menambahkan fitur baru dan kontrol seperti Close Friends, Favorite, dan Following agar Anda dapat mengkustomisasi pengalaman Anda di masa mendatang,” jelasnya.

Sebagai contoh, IG Feeds kerap memanfaatkan data dari aktivitas pengguna, informasi tentang posting-an yang dilihat, siapa yang mengunggah konten tersebut, dan riwayat interaksi pengguna terhadap konten tertentu.

Data-data tersebut yang akan tersimpan di dalam algoritma untuk menyuguhkan konten relevan di IG Feeds. Berbeda dengan IG Stories. Algoritma Stories menggunakan riwayat pengguna melihat Stories, riwayat keterkaitan dengan konten tersebut, dan kedekatan antarpengguna.

ilustrasi Instagram ReelsLater.com ilustrasi Instagram Reels

Dalam artian, semakin banyak interaksi yang dilakukan Anda dengan pengguna lain, sistem akan mendeteksi kedekatan tersebut. Akun yang dianggap punya kedekatan bakal ditampilkan terlebih dulu atau diposiskan di urutan pertama di IG Stories.

Tampilan baru saingi Twitter?

Dari penjelasan Mosseri, dapat diketahui bahwa Instagram menggunakan jenis data yang berbeda berdasarkan jenis konten yang dilihat oleh pengguna. Cara Instagram membeberkan sistem algoritma, seperti pemberian peringkat pun dianggap menarik.

Mengingat, belakangan ini, perusahaan dirumorkan bakal memperkenalkan platform terbarunya yang mirip dengan Twitter, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BGR, Sabtu (3/6/2023).

Bagi yang belum familier, Meta (perusahaan induk IG) digadang-gadang ingin membuat platform baru yang menyaingi Twitter. Namun, nama platform yang diusung belum diumbar lebih lanjut.

Tampilan berandanya (Home) menggabungkan bahasa desain Instagram dan Twitter. Jadi, tampilannya berisikan teks, tetapi beberapa ikon dan fitur yang ditawarkan serupa seperti di Instagram

Penasaran bagaimana bocoran tampilan platform berbasis teks baru Instagram? Bisa baca di artikel “Inikah Tampilan Platform Baru Instagram untuk Saingi Twitter?”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com