Kendati begitu, terdapat beberapa kendala yang dialami oleh Telkomsel, salah satunya menghadirkan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Manager CSR Education and Public Community Development Telkomsel Hadi Sucipto mengatakan kami ditantang untuk menghadirkan sesuatu baru.
Maka dari itu, hal yang menjadi pembeda antara program tahun ini dan sebelumnya adalah kurikulum pembelajaran yang diberikan kepada pelaku usaha.
“Kurikulum (pembelajaran) menjadi pembeda yang mendasar. Sebelumnya, kurikulum dari tahun ke tahun ini selalu sama, yaitu berfokus menciptakan value,” ujar Hadi.
“Kita harus bisa melihat bahwa startup adalah bisnis (yang masuk kategori) early stage. (Mereka) tidak tahu kalau fundamental (bisnis) harus dibangun lebih dulu,” tambahnya.
Hadi mengaku, saat pertama kali para peserta mendaftar di program NextDev, banyak dari mereka yang langsung berfokus pada nilai bisnis, bagaimana caranya bermitra dengan perusahaan lain, bagaimana caranya mencari investor untuk meminta suntikan dana, dan sebagainya.
Pelaku usaha disebut masih belum menyadari pentingnya fundamental bisnis, seperti pengelolaan finansial yang ideal, masalah legal, dan lainnya.
Lewat penerapan kurikulum yang baru ini, diharapkan para pelaku usaha dapat lebih memikirkan fundamental bisnisnya terlebih dulu ketimbang value bisnis.
“Summit NextDev adalah hasil akhir dari grooming pelaku usaha di (program) NextDev. Harapannya, (acara) demo day hari ini (pelaku usaha) bisa menunjukkan seberapa siap mereka masuk ke ekosistem Indonesia,” tutup Hadi.
Sebagai informasi, peserta yang berhasil lolos di kompetisi NextDev Summit 2023 ada 12 peserta. Seluruh finalis akan melewati babak penyisihan untuk masuk ke empat besar.
Kemudian, Telkomsel NextDev 2023 bakal memilih satu peserta yang dapat mengemukakan ide startup terbaik. Pemilihan peserta dengan ide terbaik baru akan diumumkan pada 8 Juni 2023 besok.
Baca juga: IndiHome Dapat Restu Gabung ke Telkomsel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.